Headline

Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.

Fokus

Masalah kesehatan mental dan obesitas berpengaruh terhadap kerja pelayanan.

Petambak Garam Keluhkan Hujan yang masih Kerap Turun

Nurul Hidayah    
28/7/2025 18:48
Petambak Garam Keluhkan Hujan yang masih Kerap Turun
Seorang petani di Cirebon tengah melakukan pengolahan garam.(MI/NURUL HIDAYAH)

PENGOLAHAN garam di Kabupaten Cirebon terhambat akibat hujan yang masih kerap turun. Petambak garam berharap tahun ini mereka bisa segera memproduksi dan panen garam.

“Dalam kondisi normal, proses pengolahan lahan tambak garam semestinya sudah rampung pada Juni lalu,” tutur Ismail, petambak garam di Desa Rawaurip, Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon, Senin (28/7).

Jika proses pengolahan lahan dilakukan Juni lalu, maka mereka bisa melakukan panen garam dalam rentang waktu Juli hingga September. “Bahkan tahun lalu, ada petambak garam sudah panen pada Juni," tambahnya.

Tapi sekarang hujan masih kerap turun. “Sekarang bisa dikatakan kemarau basah. Semalam juga masih ada gerimis di wilayah saya,” lanjut dia.

Dijelaskan Ismail, proses  pengolahan dan panen garam memang sangat bergantung pada musim kemarau yang panas. Jika saat ini hujan masih turun, maka produksi garam tidak bisa dilakukan.

“Sampai akhir Juli ini, proses pengolahan lahan mayoritas belum beres,” jelasnya.

Bahkan tidak hanya hujan, sejumlah lahan tambak kini terancam dengan banjir rob yang menerjang pesisir. Banjir rob  itu merusak tambak garam dan proses pembentukan garam.

“Kami berharap masih bisa memproduksi dan melakukan panen garam. Jika tidak bisa panen garam, banyak sektor yang akan terdampak," tandasnya.

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng
Berita Lainnya

Bisnis

Wisata
Kuliner