Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Bertemu Pj Gubernur Jabar, Apindo Berharap Proses Perizinan Semakin Mudah dan Cepat

Bayu Anggoro
09/2/2025 12:51
Bertemu Pj Gubernur Jabar, Apindo Berharap Proses Perizinan Semakin Mudah dan Cepat
Pj Gubernur Jawa Barat bersama Ketua Apindo Jabar Ning Wahyu(MI/BAYU ANGGORO)

DPP Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jawa Barat bersilaturahmi dengan Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin. Pertemuan ini dihadiri juga sejumlah kepala organisasi perangkat daerah (OPD) terkait.

Ketua DPP Apindo Jawa Barat, Ning Wahyu, mengapresiasi kebijakan Pemprov Jawa Barat bidang ketenagakerjaan khususnya terkait pengupahan. Kebijakan tersebut diharapkan memberi kepastian bagi dunia usaha serta menjaga stabilitas iklim investasi di Jawa Barat.

Menurutnya, kebijakan pengupahan ini juga memberikan rasa tenang bagi para pelaku usaha dalam merencanakan keberlanjutan bisnis. "Kami mengapresiasi setinggi-tingginya Bapak Pj Gubernur atas kinerja dan komitmen dalam mendukung dan menjaga kondusivitas dunia usaha di Jawa Barat," kata Ning, Minggu (9/1).

Meski begitu, Wakil Ketua Bidang Industri DPP Apindo Jawa Barat, Pieter Wijaya, mengakui masih belum optimalnya perizinan usaha di Jawa Barat. Proses perizinan usaha masih membutuhkan waktu yang lama.

"Kami sangat berharap agar proses perizinan bisa semakin mudah dan cepat," katanya.


UMKM


Sementara itu, Apindo mendorong penguatan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Hal ini tidak terlepas dari besarnya peran dan kontribusi UMKM terhadap pertumbuhan ekonomi di provinsi tersebut.

Wakil Ketua Bidang UMKM Apindo Jawa Barat, Perry Tristianto, menjelaskan, pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat sangat ditopang oleh sektor UMKM. Selain jumlahnya yang banyak, UMKM pun terbukti tahan guncangan krisis seperti saat pandemi covid-19.

"UMKM memiliki peran yang krusial dalam mendukung perekonomian Jawa Barat," katanya.

Oleh karena itu, Perry berharap keberadaan UMKM ini bisa terus berkembang agar menjadi pilar utama perekonomian Jawa Barat bahkan nasional. Berbagai dukungan diperlukan agar sektor tersebut bisa terus tumbuh dan mampu bersaing dengan sektor-sektor lainnya.

"Karena dengan keberlanjutan pertumbuhan UMKM ini akan meningkatkan daya saing ekonomi Jawa Barat secara keseluruhan," katanya.

Pada kesempatan itu, Bey mengatakan, jumlah UMKM di Jabar mencapai 7 juta lebih. Angka pada 2024 ini naik 5,83% dari tahun sebelumnya.

"Kami terus mendorong UMKM, meningkatkan kegiatan ekonomi, yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Jabar," katanya.

Di tengah tantangan ekonomi global dan perubahan sosial yang cepat, Bey menilai UMKM Jawa Barat menyimpan potensi besar yang harus terus didukung dan dikembangkan.

"Kami mendorong UMKM berkembang, mikro menjadi kecil, lalu kecil menjadi menengah, dan menengah menjadi lebih besar. Pada akhirnya akan lebih banyak lagi tenaga kerja yang bekerja di UMKM," katanya.

Sebagai contoh, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat memberi pelatihan UMKM untuk ekspor. "Jadi kita ingin UMKM itu tidak hanya pada taraf kecil, tapi didorong terus untuk berkembang," ujarnya.

Bey menambahkan pihaknya juga berkomitmen memberikan dukungan yang maksimal, baik dalam bentuk kebijakan, fasilitasi maupun akses pembiayaan. Ini penting untuk menguatkan UMKM di Jawa Barat agar lebih berdaya saing di tingkat nasional dan global.

"UMKM harus lebih baik dan berkelas, juga terus didorong agar semakin kuat dan inovatif, mampu bersaing secara nasional maupun global," ujarnya.

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng
Berita Lainnya

Bisnis

Wisata
Kuliner