Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
HIMPUNAN Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) mengungkapkan, aspek perizinan berusaha masih menjadi kendala bagi perkembangan bisnis di Indonesia. Pasalnya, peritel harus memenuhi 70 perizinan untuk membangun satu toko fisik. Hal itu dianggap menghambat geliat peritel di Tanah Air.
"Kita kalau mau buka toko sendiri, perizinannya itu kurang lebih 70 izin. Kita sampaikan ke BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal), mereka juga kaget. Saya sampaikan ke Kementerian Perdagangan, sama, kaget juga. Itu kenyataannya," ujar Deputi 4 Hippindo Sugiyanto Wibawa dalam acara Infobrand Summit 2025, Jakarta, Kamis (16/1).
Peritel, lanjutnya, hanya mengharapkan kemudahan berusaha diberikan oleh pemerintah. Regulasi menyoal perizinan mestinya dipandang tak serumit itu jika pengambil keputusan menginginkan adanya aktivitas ekonomi yang kuat di dalam negeri.
Sugiyanto juga mengaku telah menyampaikan permasalahan perizinan itu kepada pemerintah berulang kali dengan menteri yang silih berganti. "Kita mau berusaha itu susahnya luar biasa. Kalau mudah, kita bisa tumbuh lebih cepat," ujarnya.
Karenanya, dia merasa agak khawatir dengan postur kementerian saat ini yang bertambah menjadi lebih gemuk. Dia khawatir akan banyak keluar aturan yang menambah hambatan bagi peritel untuk menjalankan bisnisnya.
"Kita sekarang ini berkomunikasi dengan kementerian yang makin banyak, dan ini bisa bertolakbelakang, kita bahkan jadi pusing. Kita minta soal peraturan (perizinan) saja yang mudah," ungkapnya. (Mir/E-2)
Jika kebijakan efisiensi anggaran dicabut, langkah itu akan meningkatkan daya beli masyarakat untuk berbelanja di dalam negeri.
Industri ritel dan pusat perbelanjaan terus berkembang seiring dengan perubahan tren, teknologi, dan perilaku konsumen.
PARA peritel konvensional, baik dari yang memiliki jaringan kecil maupun besar, didorong bertranformasi ke arah smart retail atau ritel pintar.
Program Green Retail Indonesia bertujuan memudahkan peritel di seluruh Indonesia mengakses energi bersih melalui instalasi PLTS atap dan menerapkan langkah-langkah efisiensi energi.
Kebijakan ini dapat menghilangkan sejarah budaya lokal kretek di Indonesia.
Hippindo Inisiasi Gerakan Belanja di Indonesia Aja untuk Memperkuat Perdagangan Dalam Negeri
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved