Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Diseminasi LAN, Manajemen Talenta Jadikan ASN Lebih Profesional

Sugeng
25/11/2024 20:01
Diseminasi LAN, Manajemen Talenta Jadikan ASN Lebih Profesional
Pelaksana Tugas Kepala LAN RI Muhammad Taufiq dan Sekda Jawa Barat Herman Suryatman saat pembukaan Diseminasi Hasil Analisis Kebijakan Tahun 2024.(DOK/LAN)

PUSAT Pelatihan dan Pengembangan Pemetaan Kompetensi ASN, Lembaga Administrasi Negara (PKASN LAN) menggelar Diseminasi Hasil Analisis Kebijakan Tahun 2024, Senin (25/11).

Mengangkat tema “Prospek Reformasi Birokrasi di Kabinet Merah Putih melalui Peningkatan Manajemen Talenta, Digitalisasi Administrasi Pemerintahan dan Kapasitas Pemerintahan Desa”, kegiatan digelar di Gedung GSG Puslatbang PKASN LAN.

Acara ini dibuka oleh Pelaksana Tugas Kepala LAN RI Muhammad Taufiq, yang sekaligus menjadi keynote speaker. Narasumber lainnya ialah Sekda Provinsi Jawa Barat, Herman Suryatman, Direktur Pengawasan dan Pengendalian II Badan Kepegawaian Negara Respanti Yuwono, Deputi Bidang Kajian dan Inovasi Manajemen Aparatur Sipil LAN RI Agus Sudrajat, serta Direktur Pengembangan Kapasitas Pemerintah Desa, Data, dan Evaluasi Perkembangan Desa Kemendagri, Mohammad Noval.

Pada acara ini, manajemen talenta menjadi sorotan utamanya. Manajemen talenta merupakan proses rekrutmen, identifikasi, pengembangan, pemeliharaan, dan penempatan pegawai secara profesional sesuai dengan kompetensi dan kualifikasi. Tujuannya untuk menjalankan strategi dan mengambil langkah strategis yang dibutuhkan instansi.

Perencanaan kepegawaian melalui manajemen talenta dilakukan melalui pengelolaan, pembinaan, dan pengembangan bakat secara konsisten. Oleh sebab itu, Manajemen Talenta (MT) bagi ASN sudah harus diimplementasikan baik di pusat maupun di daerah.

“MT ini memang salah satu fokus dalam diseminasi ini. MT ini sangat penting untuk pengelolaan manajemen SDM. Prinsinya dengan MT ini, bertujuan agar talenta-talenta ASN ke depannya itu betul-betul akan diisi oleh orang yang bertalenta,” ungkap Kepala Puslatbang PKASN LAN, Riyadi.

Dia menambahkan dengan MT karier ASN lebih terbuka, kepangkatannya relatif lebih fleksibel, dan mereka yang menduduki jabatan tertentu adalah yang memiliki talenta yang bagus, dengan usia lebih muda.

“Dengan MT ini juga, setiap ASN bisa ditempatkan atau mengajukan ditempatkan dimana saja. Sesuai dengan kebutuhan instansi atau Lembaga bersangkutan,” tegasnya.

Selain itu, tambah Riyadi, dengan MT ini juga bisa meminimalkan politisasi birokrasi. Biasanya, menjelang pilkada, politisasi birokrasi ini sangat kuat, apalagi di daerah. Dengan MT ini bisa meminimalkan politisasi birokrasi.


Lebih terarah


Disinggung dengan MT ini ASN akan bertumpuk di daerah kota, menurut Riyadi hal ini belum tentu terjadi. Pasalnya, dalam sistem MT kinerja ASN akan dilihat dari 9 boks manajemen talenta. Sembilan boks ini juga menjadi data base kinerja ASN.

“Kinerja inilah yang akan menjadi penilaian ASN, baik itu saat penempatan atau saat pengajuan alih tugas. Jadi tidak serta merta ASN bisa pindah ke satu Lembaga atau ASN dengan seenaknya. Namun dengan sistem ini semua lebih terarah, dan penempatan ASN lebih profesional sesuai dengan kebutuhan instansi bersangkutan,” jelasnya.

Selain ada 9 boks, lanjut dia, dengan sistem MT ini, nanti ada komite khusus yang akan melakukan asesmen atau penilaian kinerja ASN. Komite ini semacam Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat). Yang menjadi leading sector ialah Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM).

Riyadi berharap, MT ini segera dilaksanakan secara menyeluruh di setiap organisasi pemerintahan. Sebenarnya, MT ini sudah dilaksanakan beberapa tahun ke belakang, namun belum menyeluruh dilaksanakan.

“Sudah ada beberapa pemerintah provinsi dan pemerintah daerah yang sudah menjalankan sistem MT ini, salah satunya Jawa Barat. Bagi daerah atau instansi pemerintah yang akan menerapkan sistem MT maka biasanya ada pelatihannya dulu,” tegasnya.

Terkait kegiatan diseminasi, menurut Riyadi, sedikitnya diseminasi ini dilaksanakan satu tahun satu kali. Disemnasi ini berdasarkan kajian-kajian yang dilakukan oleh Puslatbang PKASN LAN.

“Pesertanya dari seluruh Indonesia. Rata-rata mereka perwakilan dari BKD atau BPSDM. Jumlah pesertanya sekitar 400 orang,” tandasnya.

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng
Berita Lainnya

Bisnis

Wisata
Kuliner