Pengembangan Talenta jadi Kunci Bangun Daya Saing

Yakub Pryatama Wijayaatmaja
15/8/2024 11:10
 Pengembangan Talenta jadi Kunci Bangun Daya Saing
Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) Muhammad Taufik menyebut pengembangan talenta menjadi kunci dalam membangun daya saing(Dok)

KEPALA Lembaga Administrasi Negara (LAN) Muhammad Taufik menyebut pengembangan talenta menjadi kunci dalam membangun daya saing, tak hanya lagi berdasarkan pada kapital yang dikeluarkan oleh sebuah lembaga.

"Peradaban dunia tidak hanya penguatan kapital tapi talenta yang menentukan jatuh bangunnya bangsa kita," kata Muhammad Taufik saat menjadi pembicara dalam gelaran Conference and Expose On Training Balitbang Diklat Kemenag di Surabaya, Selasa (13/8) malam.

Melalui keterangan yang diterima hari ini, Taufik mengutarakan ASN harus dibangun kesadaran akan pentingnya pelatihan yang berdampak nyata dalam setiap kinerjanya. Pelatihan yang dibuat tidak boleh lagi berorientasi sekedar pemenuhan tuntutan maupun mengejar sertifikat semata.

Ia mengapresiasi langkah Balitbang Diklat Kemenag yang tak hanya mentransformasi kompentensi ASN, tetapi sekaligus menciptakan ekosistem.

"Para pejuang inovasi dari dan lembaga litbang, terobosan dan pemikiran dari Badan Litbang, film musik, naskah-naskah yang didigitalisasikan. Ini rangkaian yang sangat penting," kata dia.

Ia juga mengapresiasi upaya transformasi digital yang selama ini dilakukan Kementerian Agama sehingga bisa menjadi panduan bagi instansi atau lembaga lainnya.

Ia mengatakan mengelola umat yang beragam dengan satuan kerja dengan jumlah banyak menjadi tantangan besar bagi Kemenag.

Namun, kata dia, dengan keseriusan Kemenag dan menjadikannya sebagai salah satu program prioritas, transformasi digital berhasil dikembangkan dalam setiap layanan di Kemenag.

"MOOC Pintar yang dikembangkan Balitbang Diklat Kemenag mampu menjangkau pelatihan hingga jutaan orang, sementara yang lain sulit. Selain itu bisa menghemat hingga triliunan," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Balitbang Diklat Kemenag Suyitno mengatakan satuan kerja yang dipimpinnya layaknya dapur bagi Kementerian Agama.

Balitbang Diklat harus menciptakan output ASN yang berkompetensi. Maka dari itu, kata dia, perlu berbagai menu baru dalam setiap pelatihan SDM, layanan agar setiap program yang diluncurkan mampu diterjemahkan dengan baik oleh ASN.

"Balitbang diklat juga punya tugas berat, tetap menjadi penyangga kebijakan Kementerian Agama dalam bentuk policy brief. Makanya kita updating terkait isu-isu keagamaan, pendidikan keagamaan, dan kemasyarakatan," pungkas Suyitno.( Z-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putra Ananda
Berita Lainnya