Headline

Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.

Fokus

Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.

Program Temu Mitra SBMITB Pertemukan UMKM dengan Mitra Pembiayaan

Naviandri
28/10/2024 09:16
Program Temu Mitra SBMITB Pertemukan UMKM dengan Mitra Pembiayaan
Melalui Program Temu Mitra, SBMITB dan Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian Koperasi dan UKM. Berhasil Pertemukan UMKM Dengan Mitra Pembiayaan.(Dok SBM ITB)

SEBANYAK 120 usaha skala mikro yang mendapat dukungan dari inisiatif Mikromandiri.id, berhasil melewati tahap kurasi setelah mengikuti serangkaian pelatihan dan proses seleksi.

Program ini merupakan kolaborasi antara Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian Koperasi dan UKM, di bawah kepemimpinan Yulius dengan The Greater Hub di SBM ITB. Kegiatan puncak mikromandiri.id Temu Mitra, dilaksanakan pada 25-26 Oktober 2024 di Auditorium Freeport SBM ITB, Bandung.

Puncak dari program ini adalah rangkaian acara Temu Mitra yang akan digelar di empat kota sepanjang Oktober 2024, meliputi Yogyakarta, Semarang, Makassar, Bandung, dan Kabupaten Bandung. Acara ini dirancang untuk mempertemukan 10-15 UMKM terpilih, yang telah menunjukkan kesiapan dalam aspek pembiayaan dan pengembangan pasar, dengan para mitra potensial.

Setiap pertemuan akan menghadirkan lima mitra potensial dibidang pembiayaan dan lima mitra potensial di bidang pemasaran, memberikan kesempatan bagi UMKM untuk memperluas jaringan dan peluang bisnis mereka. Secara total, Temu Mitra mikromandiri.id berhasil mengumpulkan 52 mitra pembiayaan dan pemasaran di empat kota, dengan rata-rata 82% terjadi kesepakatan kerjasama antara mitra dengan usaha mikro terpilih.

Koordinator Inkubator Bisnis Thegreaterhub SBm ITB Dina Dellyana Senin (28/10), mengatakan selama program mikromakdiri.id berlangsung, telah dicatat kenaikan omset tertinggi pada peserta mikromandiri.id adalah sebesar 29% per bulan, sehingga selama program yaitu bulan
Juli-Oktober 2024, peningkatan omset peserta total mencapai Rp1,2 miliar di akhir bulan Oktober. Dari total omset Rp2,1 miliar di bulan Juni menjadi Rp3,3 miliar di bulan Oktober 2024.

“Mitra pembiayaan sendiri, terdiri dari Bank Mandiri, Bank BNI, Pegadaian, Bank BJB, Bank BSI, Bank BRI dan Evermos Sharia Financing. Sementara mitra pemasaran meliputi Toko Organic, Rumah Mode, Sujiva, Diet Plus, Lina Kartika, Superindo, Pillow Cake, Sudut Hutanika, Interlook, Bandung Kunafe, Dama Kara, Saung Udjo, serta Tjap Sahabat/Mimilu,” jelas Dellyana.

Dellyana menambahkan, pada hari pertama kegiatan temu mitra diisi dengan kegiatan kunjungan ke mitra, yang terbagi menjadi dua kategori, yaitu mitra pembiayaan dan mitra pemasaran. Setelah itu pada siang harinya kegiatan dilanjutkan dengan presentasi dan negosiasi antara usaha mikro dengan calon mitra pembiayaan dan pemasaran.

Mereka telah mempersiapkan presentasi ini dengan baik, berkat bimbingan yang mereka terima selama mengikuti program Mikro Mandiri, yang mencakup penyusunan perencanaan bisnis untuk pengajuan pembiayaan dan pembuatan katalog produk untuk dipresentasikan kepada mitra pemasaran.

“Hari kedua kegiatan mencakup workshop yang bertemakan Kolaborasi untuk Memperkuat Jejaring Pengembangan Bisnis dan lanjutan dari kegiatan presentasi dan negosiasi antara usaha mikro dengan calon mitra pembiayaan dan pemasaran,” terang Dellyana.

Menurut Dellyana, Temu Mitra ini dirancang secara spesifik untuk memastikan mitra yang didatangkan sesuai dengan bisnis para peserta terpilih program mikromandiri.id. Program Pendampingan Usaha mikromakdiri.id 2024 ini merupakan inisiatif dari Kementerian Koperasi dan UKM di Deputi Bidang Usaha Mikro, yang bertujuan untuk membantu usaha mikro dalam mengatasi tantangan seperti rendahnya pemahaman kewirausahaan, masalah legalitas usaha, kualitas produk yang minim, serta kurangnya inovasi dan akses pembiayaan.

“Program Mikro Mandiri dirancang khusus untuk mendukung usaha mikro dalam mengembangkan akses pemasaran dan pembiayaan melalui berbagai metode. Beberapa di antaranya termasuk sharing session, pelatihan pemasaran dan pembiayaan, pendampingan luring dan daring, serta temu mitra luring. Sebagian besar peserta program pendampingan usaha mikro mandiri berasal dari bisnis kuliner, fashion, kerajinan, kecantikan dan pertanian/perkebunan/peternakan/perikanan,” sambung Dellyana. (AN/J-3)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri yuliani
Berita Lainnya

Bisnis

Wisata
Kuliner