Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

15 Hektare Sawah di Tasikmalaya Terancam Kekeringan

Kristiadi
09/8/2024 17:26
15 Hektare Sawah di Tasikmalaya Terancam Kekeringan
(MI/Amiruddin Abdullah Reubee)

LAHAN persawahan seluas 15 hektare di Kota dan Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, terancam mengalami kekeringan sebagai dampak dari cuaca ekstrem.

Kondisi ini diprediksi akan berlangsung hingga September mendatang. Akibat kekeringan tersebut, para petani diminta agar beralih menanam tanaman palawija.

Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Gerakan Petani Mandiri Indonesia wilayah Jawa Barat, Yuyun Suyud, mengatakan musim kemarau yang terjadi di berbagai daerah akan berdampak luas. Pihaknya hingga kini masih terus melakukan upaya sosialisasi kepada para petani agar dapat mengantisipasi kondisi cuaca ekstrem tersebut.

Baca juga : Petani Tasikmalaya Gagal Panen, Stok Gabah Kering Kosong

Ia juga meminta para petani supaya menggunakan air secara bijaksana guna mendukung keberlanjutan pertanian.

"Dampak kekeringan yang terjadi sekarang diperkirakan luas lahan persawahan berada di Kota Tasikmalaya ada sekitar 5 hektare dan Kabupaten Tasikmalaya sekitar 10 hektare dalam kondisi terancam gagal tanam. Sebab, lahan persawahan mayoritasnya tandah hujan tapi kekeringan yang terjadi secara permanen belum terjadi, tetapi ada potensi kekeringan jika tidak ada hujan," katanya, Jumat (9/8).

Ia mengatakan, produksi beras di wilayah Kota dan Kabupaten Tasikmalaya sendiri masih ada, tapi diprediksi semakin menipis pada Agustus ini. 

Baca juga : Kekeringan, 7 Ribu Hektare Sawah di Jawa Timur Gagal Panen

Kendati demikian, kekeringan itu tidak akan berimbas pada lahan padi organik karena yang diolahnya hanya butuh air 30%.

"Kekeringan di lahan tandah hujan bisanya terjadi di Kecamatan Indihiang, Tamansari, Kawalu, Tawang, Kecamatan Pancatengah, Cipatujah, Puspahiang, Sodonghilir, Cikalong, Rajapolah, Cigalontang, Cineam, Rajapolah, dan Bojonggambir. Akan tetapi, untuk lahan pertanian organik bisa menjadi solusi bagi petani, karena tidak akan terdampak kalau terjadi bencana kekeringan, tapi bagi petani lain diimbau agar menanam palawija," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Desa Sukaraja Kecamatan Rajapolah, Asep Nandang, mengatakan memasuki musim kemarau yang terjadi sekarang menjadi ancaman bagi luas lahan persawahan milik petani dan apabila tidak terjadinya hujan berdampak pada gagal tanam.

Namun, langkah yang harus dilakukan petani harus berbagai cara terutama pompa air agar lahan teraliri. (AD/J-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri yuliani
Berita Lainnya

Bisnis

Wisata
Kuliner