Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PETANI di beberapa daerah mengeluhkan hasil produksi gabah kering giling dan gabah kering punggut yang menurun tajam lantaran gagal panen. Hal inilah yang menjadi penyebab kosongnya sejumlah penggilingan padi di Tasikmalaya, Jawa Barat.
Pemilik penggilingan padi, Engkus, 66, warga Cicurug Bata, Kelurahan Cikalang, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya mengatakan, sejak tiga pekan terakhir penggilingan padi yang dioperasikan setiap hari ini tidak ada satu pun petani menjual gabah kering pungut lantaran karena mereka mengalami kerugian cukup besar.
Namun, hasil produksi yang didapatkan para petani pada musim kemarau selama ini menurun secara drastis karena terserang hama burung pipit, ulat, cuaca ekstrem dan petani sekarang juga banyak menyimpan gabah. "Gabah yang dimiliki para petani hanya bisa mengiling gabah seperlunya untuk kebutuhan sehari-hari dan mereka juga tidak berani menjual harga murah," katanya, Kamis (24/8).
Baca juga : Kemarau Rusak Hasil Panen Petani Cabai Rawit
Ia mengatakan, gabah yang dimiliki petani hanya bisa mengiling gabah seperlunya untuk kebutuhan sehari-hari karena produksi gabah yang mereka panen menurun drastis.
Penurunan gabah telah menyebabkan adanya petani rugi besar setelah hasi poduksi gabah mereka terserang hama dan cuaca ekstrem, imbas suplai air yang menyusut di puncak musim kemarau.
Baca juga : Doa dan Tata Cara Salat Istisqa untuk Meminta Hujan, Sesuai Sunnah Rasulullah
"Kami biasanya menerima harga gabah kering giling (GKG) Rp 5.500 perkg dan gabah kering punggut (GKP) Rp4.500 hingga Rp4.700 per kg dari para petani dan menampung hingga 1 ton lebih. Akan tetapi, sudah tiga pekan tidak ada petani yang menjual gabah hingga terpaksa penggilingan padi yang kami miliki sementara berhenti beroperasi sambil menunggu petani yang akan menggiling untuk kebutuhan sehari-harinya," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Gerakan Petani Mandiri Indonesia (GPMI) Jawa Barat, Yuyun Suyud mengatakan, kekeringan yang terjadi kurang lebih dua bulan hingga hasil produksi padi pada musim panen kedua anjlok dan hanya menghasilkan 45 persen.
Penurunan gabah, disebabkan suplai air untuk lahan persawahan semakin berkurang hingga lahan pertanian banyak terserang hama burung dan wereng coklat.
"Musim kemarau menjadi dampak turunnya hasil produksi gabah ditambah lagi serangan hama wereng coklat, burung susah diprediksi dan sulit diantisipasi. Namun, penurunan gabah minimnya pengairan lahan persawahan yang mana sudah terjadi di berbagai daerah termasuk di Jawa Barat mulai mengalami kekeringan berdampak gagal panen dan kebutuhan beras di pasaran merangkak naik," pungkasnya. (Z-4)
PEMERINTAH mengklaim berhasil mencetak tonggak sejarah baru dalam penguatan ketahanan pangan nasional.
Ia menjelaskan, gabah yang diserap diwujudkan untuk bantuan pangan pada masyarakat.
Ini mengingat masih ada stok cadangan beras pemerintah yang tersisa dari awal tahun.
Panen di sejumlah wilayah Kabupaten Sukoharjo masih dijual bebas, meski harga GKP (gabah kering panen) di bawah harga HPP Pemerintah.
Pemimpin Cabang Bulog Makassar, Karmila Hasmin Marunta menyebutkan pencapaian tersebut belum bersifat final, mengingat panen masih terus berlangsung di berbagai daerah.
Selain padi berkualitas, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung mencatat, bahwa produktivitas hasil panen para petani juga cukup tinggi.
Perhitungan kerugian petani akibat serangan hama tikus mencapai Rp10 juta-Rp15 juta per hektare.
PEMERINTAH Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, mengimbau para petani agar menunda tanam padi guna mengantisipasi ancaman gagal panen (puso) akibat cuaca buruk dan bencana banjir.
SEKITAR 100 hektare (Ha) tanaman padi di sawah puso atau gagal panen akibat terendam banjir karena Sungai Bengawan Solo meluap di Kecamatan Baureno, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur (Jatim).
Lokasi lahan sawah yang terendam banjir itu tersebar di kawasan Kecamatan Peukan Baro, Delima, Grong-Grong, Pidie, Mila, Sakti, Mutiara, Padang Tiji, dan Keumala.
Serangan berat hama tikus seluas 42 hektare dan tingkat serangan puso seluas 26 hektare.
“Ganti rugi tersebut untuk yang lahannya mengalami kerusakan 70% karena terendam banjir sehingga tidak bisa panen,”
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved