Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Serapan Beras Lokal Tembus 2,3 Juta Ton, Tertinggi dalam 57 Tahun Terakhir

Naufal Zuhdi
27/5/2025 17:33
Serapan Beras Lokal Tembus 2,3 Juta Ton, Tertinggi dalam 57 Tahun Terakhir
Presiden Prabowo Subianto memanen padi(Dok. Kementerian Pertanian)

PEMERINTAH mengklaim berhasil mencetak tonggak sejarah baru dalam penguatan ketahanan pangan nasional. Untuk pertama kalinya dalam 57 tahun terakhir, serapan beras lokal oleh Perum Bulog selama periode Januari hingga Mei mencapai angka tertinggi, yakni 2,351 juta ton per 27 Mei 2025 pukul 11.30 WIB. Jumlah ini melonjak 400% dibandingkan rata-rata serapan lima tahun terakhir  berkisar 600.000 dan rata2 hanya 1,2 juta ton per tahun.  

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyebut capaian ini sebagai lompatan eksponensial dalam kinerja penyerapan beras nasional.

"Biasanya angka serapan seperti ini baru tercapai dalam waktu satu tahun penuh. Tapi kali ini, dalam waktu kurang dari lima bulan, kita sudah melampauinya. Ini lompatan eksponensial,” ujar Amran dikutip dari siaran pers yang diterima, Selasa (27/5).

Lebih lanjut, Amran menyatakan bahwa lonjakan serapan ini sepenuhnya berasal dari produksi dalam negeri, tanpa ada tambahan beras medium impor sejak awal 2025.

"Ini murni hasil panen petani kita sendiri. Tidak ada impor. Publik perlu tahu, keberhasilan ini adalah hasil nyata dari kerja keras petani dan kebijakan pemerintah yang berpihak,” tegasnya.  

Produksi Beras Meningkat

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi beras Januari–Mei 2025 tercatat 16,55 juta ton, meningkat 11,95% dibandingkan produksi 2024. Peningkatan produksi beras Indonesia turut diakui oleh Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) yang mencatat estimasi produksi Indonesia di angka 34,6 juta ton untuk periode 2024/2025—tertinggi di ASEAN, melampaui Thailand dan Vietnam, dan bahkan melebihi target pemerintah sendiri sebesar 32 juta ton.

Amran menambahkan bahwa capaian ini turut memberikan dampak besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Berdasarkan laporan BPS, kontribusi sektor pertanian terhadap PDB menurut lapangan usaha triwulan I/2025 (yoy) mencapai 10,52%, tertinggi sepanjang sejarah. Hal ini, sambung dia, menjadi sinyal kuat bahwa kebijakan yang berpihak pada produksi nasional berdampak nyata bagi perekonomian dan membuka lapangan kerja bagi rakyat Indonesia.

Dengan berbagai indikator ini, Indonesia tidak hanya mendekati swasembada beras, tetapi juga mulai melangkah menuju kedaulatan pangan nasional. 

"Kita tidak lagi hanya bicara swasembada, tapi sudah bicara kedaulatan. Dengan angka serapan seperti ini, Indonesia siap mengambil peran lebih besar dalam sistem pangan dunia,” pungkas Amran. (Fal/M-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya