Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

559 Hektare Sawah di Sleman Terkena Serangan Hama Tikus, 26 Hektare Sawah Menjadi Puso

Agus Utantoro
04/1/2025 07:33
559 Hektare Sawah di Sleman Terkena Serangan Hama Tikus, 26 Hektare Sawah Menjadi Puso
Petani menggunakan jaring saat melakukan gropyokan atau membasmi hama tikus di lahan pertanian Sawit, Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (1/3/2024)(ANTARA/Aloysius Jarot Nugroho)

SEPANJANG tahun 2024, luasan sawah yang terkena serangan hama tikus mencapai 559 hektare dengan dampak serangan dari ringan hingga rusak berat.

"Dari hasil analisis diperoleh data tingkat serangan hama tikus masing - masing tingkat serangan sebagai berikut tingkat serangan ringan  seluas 410 hektare, tingkat serangan sedang seluas 81 hektare, tingkat serangan berat seluas 42 hektare dan tingkat serangan puso  seluas 26 hektare," kata Plt. Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman, Suparmono, Jumat.

Dikatakan, terhadap serangan hama tikus tersebut jajarannya bersama kalangan petani terus melakukan upaya pengendalian baik secara preventif maupun responsi dengan prinsip PHT (Pengendalian Hama Terpadu).

"engan berbagai upaya pengendalian yang dilakukan baik secara preventif maupun responsif dengan prinsip-prinsip PHT selama tahun 2024 di Kabupaten Sleman mampu mengendalikan 135 hektare dari total luas tambah serangan 559 hektare, sehingga serangan riil hama tikus pada Tahun 2024 di Kabupaten Sleman terjadi seluas 424 hekare," katanya.

Kegiatan pengendalian hama tikus, lanjutnya, diprioritaskan pada awal tanam atau pengendalian dini untuk menurunkan populasi tikus serendah mungkin sebelum terjadi perkembangbiakan tikus yang cepat pada stadia generatif padi. Pelaksanaan pengendalian dilakukan oleh petani secara bersama-sama dan terkoordinasi secara luas. 

"Beberapa langkah pengendalian yang sudah dilakukan oleh petugas pengendali OPT (Organisme Pengganggu Tanaman) beserta dengan petugas lapang lainnya adalah dengan melakukan beberapa langkah pengendalian hama terpadu (PHT).

Kegiatan-kegiatan tersebut antara lain gropyokan tikus atau memburu tikus massal melibatkan para petani, pengumpanan racun tikus dan fumigasi serta pemanfatan musuh alami. "Hasilnya, 135 hektare bisa kita kendalikan," katanya.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya