Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

10 Jurus Pengendalian Hama Tikus ala Kementerian Pertanian

Naufal Zuhdi
13/2/2025 10:35
10 Jurus Pengendalian Hama Tikus ala Kementerian Pertanian
Ilustrasi(Antara)

Tikus merupakan salah satu hama utama tanaman pertanian yang dapat mengancam penurunan produksi, khususnya padi. Tikus merupakan hama utama tanaman padi yang dapat menurunkan hasil produksi cukup tinggi. Pada umumnya, tikus sawah (Rattus argentiventer) tinggal di pesawahan dan sekitarnya, mempunyai kemampuan berkembangbiak sangat pesat.

Menyikapi masalah tersebut, Direktur Perlindungan Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) Rachmat mengatakan prinsip utama yang harus dipegang teguh terkait hama tikus adalah kompak bersama-sama, dalam areal yang luas dan berkelanjutan. 

Pengendalian hama tikus diprioritaskan secara ramah lingkungan, bukan dengan cara yang membahayakan lingkungan bahkan nyawa manusia itu sendiri, seperti penggunaan arus listrik. 

"Pengendalian tikus dengan berbagai kombinasi ada 10 jurus jitu. Jurus ini menekankan pada cara-cara preventif karena biasanya penyelamatan pertanaman kadang terlambat disebabkan pengendalian dilakukan setelah terjadi serangan yang tinggi. Untuk itu, mulai sekarang mari kita rubah pola seperti itu," kata  Rachmat di Jakarta, Kamis (13/2).

Berikut ini 10 jurus yang bisa dilakukan untuk pengendalian hama tikus:

  1. Sanitasi pembersihan lingkungan dari rumput dan semak belukar terutama di pematang.
  2. Menyebarkan aroma menyengat dari bahan alami seperti fermentasi urine sapi atau kambing.
  3. Gropyokan, yaitu kegiatan gotong royong yang dilakukan petani untuk membasmi hama tikus di sawah. Gropyokan tikus merupakan kearifan lokal yang sudah menjadi tradisi di beberapa desa. Tujuannya menyelamatkan hasil panen, mengurangi populasi tikus. Waktu paling tepat sebelum tanam saat olah lahan.
  4. Mengguyur air atau lumpur di lubang-lubang aktif di pematang.
  5. Memasang bubu perangkap atau trap barrier system (TBS), untuk menangkap banyak tikus sawah terus menerus selama musim tanam. TBS dianjurkan untuk digunakan pada daerah endemik tikus yaitu wilayah yang populasi tikusnya selalu tinggi sehingga terjadi serangan tikus pada setiap musim tanam.
  6. Pengemposan dengan bahan belerang alami di lubang-lubang tikus.
  7. Memasang rumah burung hantu (Rubuha). Pembuatan Rubuha sebagai upaya pengendalian hama tikus dengan bantuan burung hantu sebagai musuh alami hama tikus.
  8. Menggunakan umpan yakni campuran ubi gadung, kulit kamboja, ragi tape, ikan dan bekatul. Ramuan ini dapat disiapkan oleh petani secara mandiri atau dalam kelompok, sehingga lebih efektif dalam mengendalikan tikus di lahan pertanian yang luas.
  9. Tidak membunuh ular sawah karena musuh alami tikus. 
  10. Menggunakan jebakan listrik berbahaya. Cara ini tidak hanya membunuh tikus, tapi dapat juga merenggut nyawa manusia.

(Z-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika
Berita Lainnya