Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Antisipasi Puso Imbas Banjir, Petani di Banjar Diimbau Tunda Tanam Padi

Denny Susanto
31/1/2025 09:08
Antisipasi Puso Imbas Banjir, Petani di Banjar Diimbau Tunda Tanam Padi
Tanaman padi terancam rusak karena banjir.(MI/Denny Susanto)

PEMERINTAH Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, mengimbau para petani agar menunda tanam padi, guna mengantisipasi ancaman gagal panen (puso) akibat cuaca buruk dan bencana banjir. Hal ini dikemukakan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Banjar, Warsita, Jumat (31/1).

"Sebagian wilayah dalam kondisi banjir dan diperkirakan masih akan berlangsung lama. Karena itu kita menghimbau agar petani di daerah rawan banjir untuk menunda kegiatan tanam," tuturnya.

Himbauan ini dimaksudkan agar para petani tidak mengalami kerugian akibat banjir seperti gagal tanam maupun gagal panen (puso). Tercatat luas tanam di Kabupaten Banjar saat ini seluas 8.000 hektare sebagian terendam banjir dan 124 hektare dinyatakan puso. Ditambah 45 ribu benih setara 400 hektare mengalami gagal tanam.

"Kita himbau agar petani menanam diujung musim penghujan pada April sehingga bisa panen sekitar Juli. Sedangkan padi lokal bisa panen pada September-Oktober. Kemudian untuk mempertahankan produksi kita akan meningkatkan indeks pertanaman dari satu kali menjadi dua kali," kata Warsita.

Diperkirakan ada sekitar 40 ribu hektare areal pertanian sawah yang terendam dan jika dipaksakan tanam dikhawatirkan akan terjadi puso. Lahan pertanian tersebut tersebar di sejumlah wilayah sentra produksi padi seperti Kecamatan Martapura Barat, Martapura Timur, Sungai Tabuk, Gambut dan Cintapuri.

Kabupaten Banjar merupakan salah satu sentra produksi padi utama di Kalsel dengan produksi sebanyak 142 ribu ton pada 2024. Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kalsel, Syamsir Rahman, mengatakan banjir yang terus meluas dan berlangsung lama dapat mengancam produksi dan program swasembada pangan pemerintah.

"Saat ini diperkirakan lebih 4.000 hektare tanaman padi yang terendam banjir. Sebagian merupakan tanaman baru ditanam dan terancam puso," ungkapnya. (DY/J-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri yuliani
Berita Lainnya