Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PEMERINTAH Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, mengimbau para petani agar menunda tanam padi, guna mengantisipasi ancaman gagal panen (puso) akibat cuaca buruk dan bencana banjir. Hal ini dikemukakan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Banjar, Warsita, Jumat (31/1).
"Sebagian wilayah dalam kondisi banjir dan diperkirakan masih akan berlangsung lama. Karena itu kita menghimbau agar petani di daerah rawan banjir untuk menunda kegiatan tanam," tuturnya.
Himbauan ini dimaksudkan agar para petani tidak mengalami kerugian akibat banjir seperti gagal tanam maupun gagal panen (puso). Tercatat luas tanam di Kabupaten Banjar saat ini seluas 8.000 hektare sebagian terendam banjir dan 124 hektare dinyatakan puso. Ditambah 45 ribu benih setara 400 hektare mengalami gagal tanam.
"Kita himbau agar petani menanam diujung musim penghujan pada April sehingga bisa panen sekitar Juli. Sedangkan padi lokal bisa panen pada September-Oktober. Kemudian untuk mempertahankan produksi kita akan meningkatkan indeks pertanaman dari satu kali menjadi dua kali," kata Warsita.
Diperkirakan ada sekitar 40 ribu hektare areal pertanian sawah yang terendam dan jika dipaksakan tanam dikhawatirkan akan terjadi puso. Lahan pertanian tersebut tersebar di sejumlah wilayah sentra produksi padi seperti Kecamatan Martapura Barat, Martapura Timur, Sungai Tabuk, Gambut dan Cintapuri.
Kabupaten Banjar merupakan salah satu sentra produksi padi utama di Kalsel dengan produksi sebanyak 142 ribu ton pada 2024. Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kalsel, Syamsir Rahman, mengatakan banjir yang terus meluas dan berlangsung lama dapat mengancam produksi dan program swasembada pangan pemerintah.
"Saat ini diperkirakan lebih 4.000 hektare tanaman padi yang terendam banjir. Sebagian merupakan tanaman baru ditanam dan terancam puso," ungkapnya. (DY/J-3)
Bencana banjir masih merendam sejumlah daerah di Jawa Tengah seperti Pekalongan, Semarang dan Demak. Ribuan hektare lahan pertanian terendam banjir dan terancam mengalami gagal panen (puso).
Perhitungan kerugian petani akibat serangan hama tikus mencapai Rp10 juta-Rp15 juta per hektare.
SEKITAR 100 hektare (Ha) tanaman padi di sawah puso atau gagal panen akibat terendam banjir karena Sungai Bengawan Solo meluap di Kecamatan Baureno, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur (Jatim).
Lokasi lahan sawah yang terendam banjir itu tersebar di kawasan Kecamatan Peukan Baro, Delima, Grong-Grong, Pidie, Mila, Sakti, Mutiara, Padang Tiji, dan Keumala.
Serangan berat hama tikus seluas 42 hektare dan tingkat serangan puso seluas 26 hektare.
“Ganti rugi tersebut untuk yang lahannya mengalami kerusakan 70% karena terendam banjir sehingga tidak bisa panen,”
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved