Headline
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
HAMA tikus menyerang puluhan hektare tanaman padi di lima kecamatan di Kabupaten Semarang, ratusan petani menderita kerugian cukup besar karena mengalami gagal panen dan tambahan padi yang rusak.
Pemantauan Media Indonesia Rabu (16/4) ratusan petani di lima kecamatan di Kabupaten Semarang yakni Banyubiru, Tuntang, Bawen, Jambu dan Ambarawa mengalami kerugian cukup besar, akibat hama tikus merajalela sejak awal tahun menyerang tanaman padi hingga rusak parah dan gagal panen.
Berbagai upaya dilakukan secara mandiri tidak membuahkan hasil dari Mukai penggropyokan, memberikan racun tikus hingga menutup sawah dengan pagar plastik, karena cukup cepatnya berkembang-biak hama tikus tersebut, serangan terjadi terutama di sawah sekitar Rawa Pening, Ambarawa, Kabupaten Semarang.
"Kami resah tetapi hanya bisa pasrah ketika setiap hari mendapati tanaman padi siap penen rusak, sehingga hasil panen merosot hingga lebih dari 50 persen," ujar Parjo, Petani di Banyubiru, Kabupaten Semarang.
Hal serupa juga diungkapkan Lasman,58, petani di Ngasinan, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang bahwa serangan hama tikus dirasakan petani sejak beberapa bulan lalu, bahkan serangan semakin intensif di lahan siap panen hingga banyak tanaman padi yang nati sebelum sempat berbuah.
Secara perhitungan kerugian petani, ungkap Lasman, akibat serangan hama tikus mencapai Rp10 juta-Rp15 juta per hektare, karena dihitung dari biaya produksi dari mulai biaya bibit, penanaman, pemupukan, perawatan dan rugi waktu. "Sudah ditunggu hasil panen tanaman padi rusak, bahkan gagal panen," imbuhnya.
Kepala Desa Banyubiru, Kabupaten Semarang Sri Anggoro Siswaji mengungkapkan serangan hama tikus di desanya cukup parah, berdasarkan pendataan setidaknya ada 44 hektare sawah rusak akibat gama pengerat tersebut, sehingga Pemerintah Desa Banyubiru menetapkan kejadian luar biasa (KLB) gana tikus.
"Serangan gana tikus sebenarnya telah terjadi sejak sepuluh bulan lalu, tetapi sekarang ini semakin parah dan itu juga tejah dilaporkan ke Pemkab Semarang agar segera dapat diatasi," ujar Sri Anggoro Siswaji.
Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Perikanan Kabupaten Semarang Moh Edy Sukarno mengaku telah mendapatkan laporan serangan hama tikus di lima kecamatan di daerah ini, sehingga diturunkan petugas untuk melakukan pengecekan dan pendataan agar segera dapat diatasi.
Menurut Moh Edy Sukarno serangan gama tikus terjadi karena pola tanam padi yang tidak serempak dan akibat tidak seimbangnya ekosistem terjadi dimana populasi tikus tidak seimbang dengan hewan pemangsa. "Kami sedang mendata dan sekaligus mencari solusi untuk mengatasi hal ini," imbuhnya.
Berdasarkan laporan sementara diterima, ungkap Moh Edy Sukarno, jumlah tanaman padi terserang hama tikus di lima kecamatan tersebut mencapai puluhan hektare, namun hingga saat ini belum ada pengendalian hama tikus secara simultan atau berkesinambungan, sehingga tidak terkoordinir dan serangan tikus terus berlanjut.(H-2)
PEMERINTAH Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, mengimbau para petani agar menunda tanam padi guna mengantisipasi ancaman gagal panen (puso) akibat cuaca buruk dan bencana banjir.
SEKITAR 100 hektare (Ha) tanaman padi di sawah puso atau gagal panen akibat terendam banjir karena Sungai Bengawan Solo meluap di Kecamatan Baureno, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur (Jatim).
Lokasi lahan sawah yang terendam banjir itu tersebar di kawasan Kecamatan Peukan Baro, Delima, Grong-Grong, Pidie, Mila, Sakti, Mutiara, Padang Tiji, dan Keumala.
Serangan berat hama tikus seluas 42 hektare dan tingkat serangan puso seluas 26 hektare.
“Ganti rugi tersebut untuk yang lahannya mengalami kerusakan 70% karena terendam banjir sehingga tidak bisa panen,”
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved