Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Warga dan Pelajar di Sukabumi Nekat Lintasi Jembatan Gantung yang Rusak

Benny Bastiandy
23/7/2024 16:43
Warga dan Pelajar di Sukabumi Nekat Lintasi Jembatan Gantung yang Rusak
Sejumlah anak harus melintasi sungai menggunakan jembatan rusak menuju ke sekolah(ISTIMEWA)

AKSI nekat dilakukan warga termasuk para pelajar yang melintasi
jembatan gantung penghubung Kampung Cigirang, Desa Neglasari, Kecamatan
Lengkong dengan Kampung Pamoyanan, Desa Bantarpanjang, Kecamatan
Jampangtengah, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Saat melintasi jembatan mereka hanya berpegangan dan berpijak kepada alas jembatan karena tali sling baja terputus.

Berdasarkan informasi, terputusnya tali sling jembatan gantung terjadi
sejak 15 Juni lalu. Penyebabnya, jembatan rusak akibat diterjang arus deras Sungai Cikaso saat terjadi hujan.

Baca juga : PUPR Targetkan Penanganan Jembatan Sukabumi Rampung Sebelum Nataru

Jembatan yang dibangun pada 2018 itu merupakan akses bagi masyarakat
sekitar. Panjangnya sekitar 30 meter dengan lebar 1,7 meter.

Leni Sumarni, 40, guru SDN Cibadak, mengaku sejak konstruksi jembatan
rusak, hampir setiap hari ia melintasi jembatan dengan cara menggantung.

Hal itu terpaksa dilakukannya karena jarak dari tempat tinggalnya di
Kampung Pamoyanan, Desa Bantarpanjang, Kecamatan Jampangtengah ke sekolah relatif lebih dekat.

Baca juga : Pusat Logistik Berikat PT Multi Rezeki Pratama Sukabumi Diresmikan

"Awalnya, saat jembatan rusak, saya menggunakan akses lain. Tapi lebih
jauh. Berangkat dari rumah ke sekolah bisa mencapai lebih dari dua jam.
Karena cukup jauh, akhirnya saya terpaksa melalui jembatan walaupun
kondisinya tinggal separuh. Bisa menghemat waktu meskipun selalu degdegan saat melintasinya," kata Leni, Selasa (23/7).

Dia menuturkan, jembatan itu merupakan akses utama masyarakat
beraktivitas. Termasuk bagi para pelajar yang akan bersekolah.

"Mau gimana lagi, tidak ada alternatif akses. Sekalinya ada harus memutar lebih jauh dan membutuhkan waktu yang lama," terangnya.

Baca juga : 7 Destinasi Wisata Favorit di Sukabumi, Cocok untuk Pencinta Alam

Sudah lebih sebulan kondisi jembatan yang rusak belum ada perbaikan. Leni berharap ada upaya dari pemerintah agar konstruksi jembatan bisa segera ditangani.

"Mudah-mudahan bisa segera diperbaiki atau kalau memungkinkan dibangun
jembatan yang lebih bagus. Kasihan para siswa yang bersekolah, pulang
dan pergi harus melintasi jembatan dengan menggantung. Berisiko
kecelakaan," pungkasnya.

Kepala Desa Neglasari Rahmat Hidayat menjelaskan, kerusakan jembatan
gantung penghubung antardesa itu akibat terjangan banjir bandang di aliran Sungai Cikaso pada Juni lalu. pihaknya sudah berdiskusi dengan Kepala Desa Bantarpanjang untuk menanganinya.

Baca juga : Bobby Maulana dan Ayep Zaki Gulirkan Program Menata Kebaikan Tech 

"Karena kondisinya darurat, kami berinisiatif memperbaiki sementara. Yang penting bisa dilintasi dulu," kata Rahmat.

Rahmat menuturkan sebetulnya ada akses lain sebagai alternatif. Namun,
masyarakat harus menempuh jarak cukup jauh. "Jaraknya sekitar 10 kilometer. Cukup jauh kalau harus berjalan kaki," terangnya.

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng
Berita Lainnya

Bisnis

Wisata
Kuliner