Headline

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia

Fokus

MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan

27 SMP di Kabupaten Cirebon Kekurangan Siswa Baru

Nurul Hidayah
17/7/2024 19:30
27 SMP di Kabupaten Cirebon Kekurangan Siswa Baru
Siswa SMP di Cirebon tengah melakukan aktivitas.(MI/NURUL HIDAYAH)

SEBANYAK 27 sekolah menengah pertama (SMP) di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, kekurangan siswa pada tahun ajaran 2024/2025.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon, Ronianto, menjelaskan ada 27  SMP Negeri di Kabupaten Cirebon yang kekurangan siswa.

"Penyebabnya, mungkin karena jumlah lulusan dan jarak sekolah yang jauh dari masyarakat, terutama sekolah satu atap karena sekolah tersebut diperuntukan bagi daerah itu saja," tuturnya, Rabu (17/7).

Baca juga : Pemprov Jawa Barat Siapkan Rp15 Miliar untuk Revitalisasi Pasar Palimanan Cirebon

Sejumlah SMP Negeri yang masih kekurangan siswa di antaranya SMP Satu
Atap Negeri Karangsembung, SMPN 1 Sedong, SMPN 2 Gempol, SMPN 2 Babakan, SMP Satu Atap Negeri Talun, SMPN 2  Arjawinangun, SMPN 3 Plered, SMPN Satu Atap Waled, SMP Satu Atap Negeri Losari, dan SMPN 2 Ciledug.

Ada pula SMPN 2 Mundu, SMPN 1 Jamblang, SMP 1 Susukan Lebak, SMPN 3
Gegesik, SMPN 1 Kapetakan, SMPN 2 Kaliwedi, SMPN 1 Greged, SMP Satu Atap Karangwareng, SMPN 2 Pabedilan, SMPN 2 Suranenggala, SMPN 2 Susukan, SMPN 2 Gebang, SMPN 2 Karangsembung, SMPN 2 Gegesik, SMPN 1 Pangenan, SMPN 2 Losari, dan SMPN 2 Greged.

SMP Satu Atap Negeri Karangsembung misalnya masih menyisakan 70 kursi.
Ada pula SMP Negeri 1 Sedong yang serapan PPDBnya hanya 24%.

Baca juga : Tuai Kontroversi, Aplikasi Si Pepek Pemkab Cirebon Ternyata Bermakna ‘Lengkap’ dalam Bahasa Cirebon

Dijelaskan Ronianto, tahun ini Pemkab Cirebon telah menerapkan PPDB
secara online. Namun, metode penerimaan  tersebut masih dianggap sulit
oleh sebagian orangtua siswa di Kabupaten Cirebon.

Untuk itu kini mereka masih membuka kesempatan untuk orangtua
mendaftarkan meskipun tahun ajaran baru 2024/2025 sudah berjalan dengan
melakukan pendaftaran secara offline khususnya di sekolah yang
kekurangan siswa.

"Masyarakat yang anaknya belum mendapatkan sekolah bisa menghubungi sekolah di daerah tersebut," tutur Ronianto.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng
Berita Lainnya

Bisnis

Wisata
Kuliner