Diguyur Hujan Lebat, Dua Kampung di Sukabumi Terendam Banjir akibat Meluapnya Sungai Cicatih

Benny Bastiandy
04/8/2025 18:24
Diguyur Hujan Lebat, Dua Kampung di Sukabumi Terendam Banjir akibat Meluapnya Sungai Cicatih
PASCABANJIR: Warga di Kampung Pamuruyan Desa Cisarua Kecamatan Nagrak membersihkan rumah mereka pascaterendam banjir akibat meluapnya aliran Sungai Cicatih, Minggu (3/8/2025) malam.(MI/Benny Bastiandi)

PERMUKIMAN warga di dua wilayah di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, terendam banjir akibat meluapnya aliran Sungai Cicatih, Minggu (3/8) malam. Puluhan rumah dilaporkan sementara terendam banjir.

Berdasarkan informasi, meluapnya aliran Sungai Cicatih dipicu tingginya intensitas curah hujan dalam waktu lama. Air yang meluap luber hingga ke permukiman warga di Kecamatan Nagrak dan Cibadak. 

Di Kecamatan Cibadak, wilayah terdampak berada di Kampung/Desa Pamuruyan. Sedangkan di Kecamatan Nagrak, banjir menerjang Kampung Pamuruyan RT 01/01 Desa Cisarua. 

Kepala Desa Cisarua Kecamatan Nagrak, Kosasih, menyebutkan hasil pendataan sementara ada 15 rumah yang terendam banjir. Penanganan sementara dilakukan sejak Minggu malam hingga Senin (4/8). 

"Kami di desa punya Tim URC (Unit Reaksi Cepat). Pascabencana, tim sudah turun ke lapangan, membantu membersihkan sisa-sisa lumpur yang terbawa banjir di rumah-rumah warga. Itu sampai pukul 01.00 WIB," kata Kosasih, Senin (4/8).

Upaya penanganan masih dilakukan. Pasalnya, kata Kosasih, berbagai kotoran yang terbawa banjir, terutama lumpur, masih terdapat di rumah-rumah warga.

"Warga yang terdampak sebagiannya merupakan siswa SMP dan SMA. Mereka terpaksa tidak bersekolah karena peralatannya terbawa atau terendam banjir. Saya sudah koordinasi dengan masing-masing kepala sekolah untuk memberikan dispensasi," ucapnya.

Permukiman yang terdampak banjir berada di bantaran sungai. Posisinya cukup rawan karena jika intensitas curah hujan tinggi, maka air dari aliran Sungai Cicatih bisa meluap.

"Ada rumah yang terancam. Ada sekitar 30 rumah lebih karena posisinya berada di bantaran sungai," tuturnya.

Kosasih mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi banjir luapan air sungai. Sebab, kondisi cuaca relatif cukup ekstrem karena di tengah memasukinya kemarau, intensitas curah hujan juga cukup tinggi.

"Kalau air sungai meluap, segera mencari tempat yang lebih aman. Minimal menyelamatkan diri. Sewaktu-waktu dimungkinkan air tiba-tiba meluap dari daerah hulu," pungkasnya.

Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Nagrak, Micky, menyebutkan hasil asesmen sementara di lokasi, terdapat 34 jiwa yang terdampak banjir luapan Sungai Cicatih. Mereka terpaksa harus mengungsi ke tempat lebih aman.

"Saat kejadian, ketinggian air mencapai kisaran 80 sentimeter sampai 180 sentimeter. Ada puluhan rumah terendam, termasuk bengkel motor. Tidak ada korban luka maupun jiwa," terang Micky. (BB/E-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri yuliani
Berita Lainnya

Bisnis

Wisata
Kuliner