Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
KEPALA Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Penanganan Darurat Bencana Hidrometeorologi Basah di Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Cianjur 2024. Rakor berlangsung di Ruang Utama Pendopo Sukabumi, Minggu (8/12).
Rakor tersebut dihadiri Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin, Komandan Korem (Danrem) 061/Surya Kencana Bupati Sukabumi Marwan Hamami, Bupati Cianjur, serta pejabat tinggi lainnya.
Dalam arahannya, Suharyanto menyampaikan rakor tersebut bertujuan untuk menyatukan langkah-langkah dan tindakan supaya penanganan bencana alam bisa dilakukan dengan cepat dan tepat.
Kepala BNPB meminta Pemerintah Daerah agar fokus kepada penanganan akses jalan terputus dan tertimbun sehingga tidak ada masyarakat terisolir.
"Alhamdulillah untuk akses jalan terputus di wilayah Kabupaten Sukabumi sudah bisa dilalui namun tetap harus dengan kehati-hatian. Terima kasih kepada Bupati dan jajaran semua," ungkapnya.
Selain itu, Suharyanto meminta Pemda Sukabumi agar mengawal ketersediaan pasokan BBM jangan sampai tersendat.
"Kami minta kebutuhan masyarakat terdampak betul-betul bisa terlayani," pintanya.
Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin menambahkan Pemerintah Provinsi Jawa Barat melibatkan 9 perangkat daerah untuk penanganan dampak bencana alam yang menimpa Kabupaten Sukabumi dan Cianjur, yaitu BPBD, Dinkes, Dinas Bina Marga, Disperkim, Dinas SDA, Dinsos, Dinas ESDM, dan Satpol PP, dan Dishub.
"Kami harap BPBD Kabupaten/Kota lebih teliti terkait pendataan rumah rusak karena standar yang berbeda antara PU, BNPB, dan Daerah. Sehingga jangan sampai masyarakat merasa rumahnya rusak berat tapi ternyata di-asesment tidak sesuai dengan data di lapangan," tegas Bey.
Sebelumnya, Bupati Sukabumi Marwan Hamami menyampaikan data korban pascahujan deras yang tidak kunjung reda selama dua hari yang berdampak pada 39 Kecamatan dan 158 Desa, terdiri dari 147 titik tanah longsor, 79 titik lokasi banjir, 25 titik angin kencang, dan 84 titik pergerakan tanah.
Kemudian, untuk korban terdampak sebanyak 3.252 KK, mengungsi 892 KK, terancam 440 KK, meninggal dunia 10 jiwa, luka-luka nol, dan masih dalam pencarian 2 jiwa.
Berikutnya, 628 rumah rusak berat, 360 rusak sedang, 603 rusak ringan, 347 rusak terancam, dan 1080 rumah terendam.
Sarana rusak lainnya, yaitu 29 jembatan, 8 Tpt, 11 saluran, 8 tempat ibadah, 13 sekolah, dan 15 bangunan lain.
"Fasilitas umum jalan 58 dan lahan sawah kurang lebih 47 hektare. Ini belum terdata semua karena ada beberapa Kecamatan yang akses PLN dan Internet masih terhambat," terangnya.
Masih dikatakan Bupati Marwan, untuk BBM jenis pertalite sudah empat hari masuk ke wilayah terdampak dan informasi terakhir hari ini BBM di wilayah Purabaya berjalan normal.
Saat ini, lanjut Bupati, dari Palabuhanratu menuju wilayah Pajampangan sudah bisa dilalui lewat jalan Bagbagan-Kiaradua dengan kendaraan kecil. Namun ada beberapa kecamatan yang belum bisa diakses secara baik, yakni Pabuaran, Tegalbuled, dan Purabaya.
"Yang lainnya alhamdulillah sudah berjalan dengan baik," kata Bupati.
Di penghujung acara dilaksanakan penyerahan secara simbolis bantuan logistik dan peralataan tahap dua dari kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto kepada Bupati Sukabumi Marwan Hamami didampingi Pj Gubernur dan Sekda Jabar. (RO/Z-1)
Banjir besar di Potiskum, Nigeria, merusak ratusan rumah dan memaksa ratusan warga mengungsi.
Mou diteken antara Pemkab Bogor- Pemkab Jawa Barat (Jabar)- Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), dan Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA), di Pendopo Bupati Cianjur, Selasa (12/8).
Dari Pemkab Bogor, penandatanganan dilakukan langsung oleh Bupati Bogor Rudy Susmanto dan dari Provinsi Jabar oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi atau KDM (Kang Dedi Mulyadi).
MENTERI Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno mengingatkan semua pihak untuk mewaspadai potensi banjir di wilayah Jabodetabek.
Untuk kota-kota besar di Indonesia, akan mengalami potensi berawan, berawan tebal, cerah berawan, hujan ringan, hujan sedang, hingga hujan disertai petir
KOTA Sukabumi, Jawa Barat, kembali diterjang bencana hidrometeorologi, Sabtu (9/8) malam.
KOTA Sukabumi, Jawa Barat, kembali diterjang bencana hidrometeorologi, Sabtu (9/8) malam.
PERMUKIMAN warga di dua wilayah di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, terendam banjir akibat meluapnya aliran Sungai Cicatih, Minggu (3/8) malam.
PEMERINTAH Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, terus mendata secara detail jumlah warga terdampak bencana hidrometeorologi. Sebab, dikhawatirkan ada warga yang terlewat menerima bantuan.
BNPB mengatakan bahwa jumlah rumah rusak tercatat ratusan unit dengan skala kerusakan sedang hingga berat.
BNPB menyatakan lima orang meninggal dunia dan empat lainnya masih dalam pencarian akibat banjir disertai tanah longsor di Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat.
Saat ini tim SAR gabungan masih melakukan pencarian empat warga yang dilaporkan hilang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved