Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
KOTA Sukabumi, Jawa Barat, kembali diterjang bencana hidrometeorologi, Sabtu (9/8) malam. Akibatnya, sejumlah lokasi terdampak, terutama yang diakibatkan banjir luapan.
Lokasi terparah berada di Kampung Ciseureuh RT 01/01 Kelurahan Karangtengah Kecamatan Gunungpuyuh. Di wilayah itu terdapat puluhan rumah terendam banjir meluapnya aliran Sungai Ciseureuh saat hujan deras.
Berdasarkan informasi, setidaknya terdapat 20 kepala keluarga atau 60 jiwa yang terdampak. Ketinggian air sempat mencapai sepinggang lebih orang dewasa atau sekitar 60-100 sentimeter.
Warga terdampak pun terpaksa harus mengungsi. Hingga Minggu (10/8), upaya penanganan pascabanjir masih dilakukan yang melibatkan berbagai elemen berkompeten.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi, Novian Rahmat Taupik, menuturkan banjir yang menerjang permukiman warga akibat tersumbatnya saluran air. Saat curah hujan tinggi, air dari Sungai Ciseureuh meluap.
"Penyumbatannya akibat sampah. Laporan di lapangan, sempat ada beberapa balita yang terjebak di dalam rumah. Semalam sudah bisa dievakuasi," kata Novian, Minggu (10/8).
Data hingga Sabtu malam, ada 18 rumah yang terendam. Mereka terdiri dari 21 kepala keluarga dengan jumlah penghuni sekitar 60 jiwa.
"Sebagiannya balita sebanyak 8 orang dan lansia 4 orang," tuturnya.
Petugas BPBD melakukan upaya penyurutan menggunakan alat penyedot. Upaya itu cukup efektif karena genangan air lambat laun mulai menyusut.
"Hingga tadi pagi (Minggu lagi), upaya pembersihan sampah dan lumpur dari dalam rumah warga masih dilakukan," ungkap dia.
Novian menyayangkan masih ada oknum warga yang terus menerus membuang sampah ke aliran sungai. Fakta di lapangan bahkan ditemukan potongan batang pohon dan bambu yang turut menyumbat aliran air.
"Hasil analisa di lapangan, banjir limpasan karena mampet akibat sampah. Ini ulah oknum masyarakat yang tidak bertanggung jawab. Bisa-bisanya membuang batang pohon dan sampah ke Sungai Ciseureuh," pungkasnya.
Penanganan Darurat
Wakil Wali Kota Sukabumi, Bobby Maulana, meninjau langsung lokasi terdampak banjir di Kampung Ciseureuh. Pemkot ingin memastikan penanganan darurat berjalan cepat.
"Alhamdulillah, semalam BPBD telah bergerak cepat dibantu Dinas Sosial dan unsur masyarakat. Kami juga sekaligus mendistribusikan bantuan," kata Bobby.
Bantuan mencakup tempat tidur, selimut, beras, bahan makanan, serta perlengkapan khusus bagi balita. Bobby menjelaskan, saat ini proses pembersihan sudah mulai dilakukan di setiap rumah warga terdampak, termasuk penyiraman dan pembersihan lumpur sisa banjir.
"Penanganan masih dilakukan dengan cara pembersihan dan penyiraman," ungkap Bobby.
Di lapangan, penyebab banjir akibat penumpukan sampah di hulu sungai. Sampah yang menumpuk antara lain potongan kayu, plastik, dan berbagai jenis material lain sehingga menghambat aliran air.
"Ini yang kami takutkan. Imbauan dari Pak Menteri Lingkungan Hidup, sampah menjadi prioritas utama penanganan negara bersama seluruh kepala daerah," pungkasnya. (H-3)
PERMUKIMAN warga di dua wilayah di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, terendam banjir akibat meluapnya aliran Sungai Cicatih, Minggu (3/8) malam.
PEMERINTAH Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, terus mendata secara detail jumlah warga terdampak bencana hidrometeorologi. Sebab, dikhawatirkan ada warga yang terlewat menerima bantuan.
BNPB mengatakan bahwa jumlah rumah rusak tercatat ratusan unit dengan skala kerusakan sedang hingga berat.
BNPB menyatakan lima orang meninggal dunia dan empat lainnya masih dalam pencarian akibat banjir disertai tanah longsor di Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat.
Saat ini tim SAR gabungan masih melakukan pencarian empat warga yang dilaporkan hilang.
BMKG mengimbau warga di sembilan kabupaten/kota di Sulawesi Utara mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi hingga 12 Agustus 2025.
BNPB mengimbau BPBD agar memantau kondisi muka air sungai dan wilayah tebing curam di saat hujan intentitas tinggi atau berlangsung lebih dari 1 jam.
Solar maksimum merupakan fase siklus 11 tahun aktivitas bintik (sunspot) pada matahari yang diperkirakan terjadi pada Juli ini.
DARI semua kabupaten yang dilanda bencana hidrometeorologi di Sulawesi Selatan, Kabupaten Sinjai, yang terparah, lantaran dikepung angin puting beliung, longsor, dan banjir.
BENCANA hidrometeorologi seperti banjir, longsor dan angin puting beliung melanda sejumlah kabupaten, seperti Bone, Sinjai, Bulukumba, dan Bantaeng di Sulawesi Selatan pada Sabtu, (5/7).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved