Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi mencatat ada 33 titik yang terdampak bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor. Peristiwa itu erjadi akibat cuaca ekstrem yang berlangsung pada Selasa (3/12) dan Rabu (4/12).
"Mayoritas kasus bencana terjadi pada Rabu. Akibatnya ratusan jiwa terdampak bahkan satu warga dinyatakan meninggal akibat tertimbun tanah longsor di Kecamatan Gegerbitung. Hingga saat ini masih dalam pencarian," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sukabumi Deden Sumpena di Sukabumi, Rabu.
Secara rinci, ia menyebut tanah longsor terjadi di 13 titik, banjir di sembilan titik, angin kencang di tujuh titik dan pergerakan tanah di empat titik.
Kemudian untuk jumlah warga yang terdampak adalah sebanyak 103 kepala keluarga atau 243 jiwa. Sebanyak 46 kepala keluarga atau 93 jiwa harus mengungsi serta satu orang meninggal dunia.
Selanjutnya, jumlah rumah yang rusak sebanyak 40 unit dengan rincian 36 unit rusak ringan, tiga rusak sedang dan satu rusak berat. Total kerugian materil sementara ini mencapai Rp695 juta.
Menurut Deden, data tersebut masih sementara karena hingga saat ini petugas penanggulangan bencana banjir Sukabumi masih melakukan asesmen dan penyisiran untuk mendata jumlah warga dan bangunan yang terdampak. (Ant/Z-11)
KOTA Sukabumi, Jawa Barat, kembali diterjang bencana hidrometeorologi, Sabtu (9/8) malam.
PERMUKIMAN warga di dua wilayah di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, terendam banjir akibat meluapnya aliran Sungai Cicatih, Minggu (3/8) malam.
PEMERINTAH Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, terus mendata secara detail jumlah warga terdampak bencana hidrometeorologi. Sebab, dikhawatirkan ada warga yang terlewat menerima bantuan.
BNPB mengatakan bahwa jumlah rumah rusak tercatat ratusan unit dengan skala kerusakan sedang hingga berat.
BNPB menyatakan lima orang meninggal dunia dan empat lainnya masih dalam pencarian akibat banjir disertai tanah longsor di Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat.
Saat ini tim SAR gabungan masih melakukan pencarian empat warga yang dilaporkan hilang.
Ke-65 titik itu tersebar di 28 desa/kelurahan yang ada di 11 kecamatan. 33 di antaranya adalah bencana banjir, 15 bencana longsor dan 17 titik bencana angin kencang.
BMKG mengimbau warga di sembilan kabupaten/kota di Sulawesi Utara mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi hingga 12 Agustus 2025.
KOTA Sukabumi, Jawa Barat, kembali diterjang bencana hidrometeorologi, Sabtu (9/8) malam.
BNPB mengimbau BPBD agar memantau kondisi muka air sungai dan wilayah tebing curam di saat hujan intentitas tinggi atau berlangsung lebih dari 1 jam.
Solar maksimum merupakan fase siklus 11 tahun aktivitas bintik (sunspot) pada matahari yang diperkirakan terjadi pada Juli ini.
DARI semua kabupaten yang dilanda bencana hidrometeorologi di Sulawesi Selatan, Kabupaten Sinjai, yang terparah, lantaran dikepung angin puting beliung, longsor, dan banjir.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved