Pemprov Jawa Barat Targetkan Investasi Rp270 Triliun

Bayu Anggoro
11/2/2025 14:36
Pemprov Jawa Barat Targetkan Investasi Rp270 Triliun
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat Muslimin Anwar (kiri) dan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Jawa Barat Nining Yuliastiani(MI/BAYU ANGGORO)

PEMERINTAH Provinsi Jawa Barat menargetkan investasi Rp270 triliun sepanjang 2025. Angka ini diyakini tercapai dengan semakin baiknya iklim usaha di provinsi tersebut.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jawa Barat Nining Yuliastiani menjelaskan, target investasi ini merupakan keseluruhan baik dari penanaman modal dalam negeri maupun penanaman modal asing. Target tersebut naik Rp20 triliun dibanding target tahun sebelumnya.

Pada 2024, Jawa Barat menargetkan Rp250 triliun investasi baik dari dalam maupun luar negeri. "Tahun kemarin investasi terealisasi Rp251 triliun," katanya, di Bandung, Selasa (11/2).

Disinggung sektor mana saja yang berpotensi menarik investasi ke Jawa Barat, menurutnya, masih didominasi beberapa sektor industri seperti kendaraan bermotor, sumber daya alam terbarukan, dan konstruksi. "Selain itu juga suku cadang kendaraan bermotor, pertanian, dan perkebunan. Kita memiliki sumber daya alam renewable."

Nining meyakini perkembangan kawasan ekonomi baru seperti Subang, Cirebon, Indramayu, Kuningan, dan Majalengka (Rebana) semakin menunjukkan trend positif. Sejumlah perusahaan besar dari Tiongkok akan segera berinvestasi di kawasan utara Jawa Barat tersebut.

"Salah satunya BYD (produsen kendaraan listrik)," ujarnya.

Besarnya daya tarik kawasan Rebana, menurutnya, tidak terlepas dari kondisi di bagian barat wilayahnya seperti Bekasi, Bogor, Karawang, Purwakarta, yang sudah terlalu padat.

"Karena di Bekasi, Karawang dan lainnya sudah padat, jadi investasi masuk ke Rebana. Seperti di Indramayu, akan ada investasi tekstil dan produk tekstil, serta sepatu. Jadi kawasan Rebana ini merupakan koridor baru untuk industri," katanya.


Semakin baik

 

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat, Muslimin Anwar, memiliki pandangan yang sama. Iklim investasi saat ini sudah semakin baik terlihat dari berbagai indikator yang diyakininya.

"Kami optimis akan ada kenaikkan investasi 7-8% di Jawa Barat," ujarnya

Dia menyebut pelantikan kepala daerah terpilih pada 20 Februari mendatang memberikan dampak yang besar terhadap investasi.

"Jika sebelumnya investor masih wait and see, sekarang mereka akan eksekusi setelah kepala daerah dilantik," tandasnya.

Selain itu, beberapa indikator lainnya  menunjukkan trend positif seperti nilai tukar rupiah yang terjaga serta inflasi di Jawa Barat yang terkendali yakni 1,64. "Fundamental ekonomi kita juga kuat, pertumbuhannya 4-5%. Bandingkan Amerika Serikat saja 2,8%," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Bidang Investasi dan Hubungan Internasional Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jawa Barat, Wisnu Wijaya, mengatakan, pihaknya siap berkolaborasi untuk mengoptimalkan investasi tersebut. "Kami siap menjadi mitra, berkolaborasi."

Dia berharap adanya informasi yang utuh terkait investasi yang masuk. Setiap investasi yang ditanamkan membutuhkan faktor-faktor penunjang yang belum tentu bisa dipenuhi oleh investor.

"Kami berharap pemerintah bisa menjadi jembatan antara kami dengan investor, sehingga kami bisa menjadi mitra bagi setiap investasi yang masuk," katanya.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng
Berita Lainnya

Bisnis

Wisata
Kuliner