Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Sumedang Waspadai Ancaman Banjir Akibat Bendung Jebol

Sugeng Sumariyadi
10/12/2024 14:07
Sumedang Waspadai Ancaman Banjir Akibat Bendung Jebol
Penjabat Bupati Sumedang Yudia Ramli melihat kondisi Bendung Cariang yang jadi ancaman di musim penghujan.(Dok Pemkab Sumedang)

KABUPATEN Sumedang, Jawa Barat, mewaspadai ancaman jebolnya Bendung Cariang pada musim penghujan saat ini. Bendung yang berada di Kecamatan Ujungjaya itu sudah beberapa kali jebol dan membanjiri permukiman serta persawahan di sekitarnya. 

Saat ini, di Bendung Cariang sudah dilakukan penanganan darurat, setelah jebol. Tanggul dibangun dengan teknologi geobag yang tidak tergerus arus sungai. 

Penjabat Bupati Sumedang Yudia Ramli meninjau langsung kondisi bendung itu, Senin (10/12). Ia mengaku khawatir karena debit airnya besar di musim penghujan. 

Penanganan sementara Bendung Cariang yang bersifat darurat sudah beberapa kali dilakukan Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk-Cisanggarung. "Tahun ini, Kementerian Pekerjaan Umum berencana membangun Bendung Cariang dengan dana Rp33 miliar," jelas Yudia.

Dia berharap penanganan permanen dapat segera terealisasi. "Kalau seperti penangananan daruat ini, ketika ada air agak besar, tergerus habis. Dengan penanganan permanen, lahan petani seluas 1.603 hektare akan aman," tutupnya.

Sejumlah kejadian bencana juga terjadi di Sumedang. BPBD mencatat sejak Januari hingga akhir November telah terjadi 144 banjir, tanah longsor, gempa bumi, kekeringan, cuaca ekstrem, dan pohon tumbang. 

Yang terbaru, pohon tumbang terjadi di Jalan Raya Bandung-Cirebon di wilayah Desa Cigendel, Kecamatan Pamulihan. Pohon tumbang menimpa satu keluarga yang mengendarai sepeda motor. Seorang balita meninggal dunia. (SG/J-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri yuliani
Berita Lainnya

Bisnis

Wisata
Kuliner