Headline

Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.

Fokus

Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.

Dinas Kesehatan Bandung Barat Telusuri Penyebab Keracunan Massal di Cihampelas

Depi Gunawan
21/7/2024 19:09
Dinas Kesehatan Bandung Barat Telusuri Penyebab Keracunan Massal di Cihampelas
Warga yang mengalami keracunan mendapat perawatan di puskesmas di Bandung Barat(MI/DEPI GUNAWAN)

DINAS Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bandung Barat menelusuri penyebab
puluhan warga keracunan seusai menyantap makanan kupat tahu di pasar Kampung Maroko, Desa Mekarjaya, Kecamatan Cihampelas.

Total ada 26 warga yang mengalami keluhan seperti mual, muntah, diare dan pusing. Mereka telah mendapat penanganan di Puskesmas, rumah sakit dan balai bidan.

Para korban tersebar di dua desa yakni 19 orang warga Kampung Citeurup,
Desa Girimukti, Kecamatan Saguling dan 7 orang warga Kampung Rancaeceng, Desa Mekarjaya, Kecamatan Cihampelas.

Baca juga : Kenaikan Kelas Jadi Musibah, 99 Orang di Bandung Barat Keracunan Makanan

Kepala Dinas Kesehatan Bandung Barat, Deni Achmad menerangkan, dugaan awal pemicu keracunan massal disebabkan makanan kupat tahu yang dijual di pasar tumpah Maroko. Namun untuk memastikannya, petugas membawa sampel makanan ke laboratorium untuk dicek.

"Kita sudah bawa sampel makanan ke laboratorium. Terdiri dari satu bungkus kupat tahu sisa, sample muntahan, dan air yang dipakai untuk mengolah makanan," kata Deni saat dikonfirmasi, Minggu (21/7).

Berdasarkan penelusuran Tim Surveilans Puskesmas Cihampelas dan Saguling, para pasien mengalami keluhan mual dan diare usai mengkonsumsi kupat tahu pada Jumat sekitar pukul 09.00 WIB.

Baca juga : Puluhan Santri di Cikalongwetan Keracunan Usai Menyantap Sarapan

"Gejalanya tak langsung dirasakan hari itu. Berdasarkan laporan puskesmas, warga mulai berdatangan ke puskesmas hari Sabtu (20/7) dari pagi hingga siang," ujarnya.

Ia memastikan semua korban sudah mendapat penanganan dengan baik, bahkan sudah ada warga yang diperbolehkan pulang ke rumahnya. Pihaknya juga sedang melakukan pendataan warga lainnya untuk mengantisipasi keluhan yang sama.

"Di pasar itu mereka membeli kupat tahu untuk dibawa pulang. Setelah
dikonsumsi, warga merasakan mual dan diare pada dini hari. Mudah-mudahan para pasien lekas sembuh dan tidak ada lagi penambahan korban," jelasnya.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng
Berita Lainnya

Bisnis

Wisata
Kuliner