ITB tidak Terima Keuntungan Kerja Sama dengan Danacita

Naviandri
31/1/2024 18:22
ITB tidak Terima Keuntungan Kerja Sama dengan Danacita
Wakil Rekto Bidang Keuangan, Perencanaan dan Pengembangan ITB Prof Muhamad Abduh(MI/NAVIANDRI)

INSTITUT Teknologi Bandung (ITB) membantah menerima keuntungan dari
pembayaran uang kuliah tunggal dari skema pembayaran melalui fintech Danacita. Tujuan kerja sama yang dilakukan ITB dengan Danacita sejak Agustus 2023 lalu itu  untuk mempermudah penadaan mahasiswa
dalam membayar UKT.

"Tidak benar kalau ITB menerima keuantungan atau manfaat dari Danacita. Kami hanya menerima dari Danacita dengan besarannya sesuai UKT mahasiswa, tidak lebih dari itu," tegas Wakil Rekto Bidang Keuangan, Perencanaan dan Pengembangan Prof Muhamad Abduh, Rabu (31/1).

Dengan adanya kisruh pada program pinjaman online (pinjol) dari
Danackita, ini, Abduh menyampaikan permohonan maaf dari Rektorat ITB
Prof Reini D Wirahadikusuma. Tujuan ITB menggandeng lembaga
pembiayaan ialah untuk  menjadi salah satu alternatif untuk mahasiswa.

Baca juga : Sebanyak 93 Mahasiswa ITB belum Lunasi Uang Kuliah Tunggal

"Pertama ingin disampaikan permohonan maaf terkait adanya hingar bingar
ini karena adanya salah tafsir, informasi yang belum disampaikan secara
lengkap lalu ada kekagetan. Kampus berkewajiban membantu mahasiswa
dengan permasalahan ekonomi," jelasnya.

Selain itu, lanjut dia, apabila didapati orangtua mahasiswa yang mengalami kesulitan ekonomi di tengah perjalanan akan dicek kembali.

Selain menggandeng Lembaga pembiayaan yang terdaftar di OJK, para alumni dan lembaga filantropi juga turut memberikan dukungan beasiswa untuk mahasiswa ITB, yang besarannya mencapai kurang lebih Rp80 miliar selama 2023.

Baca juga : Kampus ITB Tawarkan Pinjol, Humas: Solusi untuk Mahasiswa yang Membutuhkan

"Terkait adanya 182 mahasiswa yang kesulitan membayar UKT, kami memastikan mereka tetap bisa kuliah. Sudah dibicarakan 180-an orang ini akan mendapatkan pendaftaran khusus, karena sistem pendaftaran harus jalan," terangnya.

Abduh juga menambahkan, bahwa pihaknya kini juga sudah tidak memunculkan tampilan aplikasi Danacita di sistem pembayaran UKT. Terkait program  biaya kuliah melalui aplikasi pinjol Danacita ini, kebijakan kampus terbuka terhadap seluruh mitra, termasuk mitra keuangan yang ingin bekerja sama. Pihaknya saat ini tengah melakukan integrasi di sektor ekonomi dan akademik.

"Kami memang terbuka kepada siapapun dan fintech yang ingin bekerja sama dengan kami. Kami butuh teknologi" tuturnya.

Baca juga : Mahasiswa ITB Demo, Tolak Pembayaran UKT Melalui Pinjol

Sementara itu Direktur Keuangan ITB, Anas Ma'ruf menambahkan, ITB
memiliki beasiswa senilai Rp80 miliar yang berasal dari para donatur.
Beasiswa itu diberikan kepada 7.900 mahasiswa pada 2023.
 
Bagi mahasiswa yang mengalami kesulitan ekonomi, ada subsidi 20 persen
melalui KIP Kuliah hingga bantuan pendanaan khusus. "Untuk mahasiswa tidak mampu sudah ada subsidi melalui KIPK 20%, tiap angkatan dan subsidi Pemerintah melalui Bantuan Pendanaan Perguruan Tinggi Negeri Baadan Hukum (BPPTN BH). ITB juga mendukung konsep student loan yang saat ini tengah dibahas di Kementerian Keuangan," lanjutnya.

Menurut Anas, konsep ini bisa mengatasi masalah pembiayaan yang dialami
mahasiswa selama ini. Dana student loan diharapkan membantu mahasiswa. Setelah penerima loan lulus dan bekerja, mereka dapat mengembalikan dana tersebut.

 

Baca juga : OJK: Danacita Berizin Resmi, Pinjaman Mahasiswa Menjadi Pilihan Pribadi



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng
Berita Lainnya

Bisnis

Wisata
Kuliner