Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Pasar Ciranjang Rusak Diterjang Angin Kencang

Benny Bastiandy
26/10/2023 20:14
Pasar Ciranjang Rusak Diterjang Angin Kencang
Kerusakan akibat angin kencang di Pasar Ciranjang, Kabupaten Cianjur.(MI/BENNY BASTIANDY)

DAMPAK potensi bencana hidrometeorologi mulai mengancam Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Kondisi itu menyusul hujan deras disertai angin kencang beberapa hari terakhir.

Salah satunya sudah terjadi di kawasan Pasar Ciranjang di Kecamatan Ciranjang. Hujan lebat disertai angin kencang mengakibatkan atap bangunan pasar beterbangan.

Kepala Dinas Koperasi UMKM Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Cianjur, Komarudin, mengatakan kerusakan pada bagian atap terjadi
di Pasar Hanggar Cokelat dan Pasar Rakyat Jabar Juara. Khusus Pasar Rakyat Juara karena dibiayai Pemprov Jawa Barat, pihaknya langsung
melaporkannya.

"Yang Pasar Rakyat Jabar Juara itu masih dalam tahap pemeliharaan pihak
ketiga. Kami sudah laporkan ke Pemprov Jabar," kata Komarudin, Kamis
(26/10).

Hujan lebat disertai angin kencang terjadi pada Selasa (24/10) petang. Pada Rabu (25/10) kerusakan sudah mulai diperbaiki.

"kerusakan di Pasar Hanggar Cokelat pada malam setelah kejadian sudah
kami perbaiki," ujarnya.

Tak ada korban luka pada peristiwa itu. Komarudin pun memastikan aktivitas para pedagang bisa kembali berjalan normal.

"Kalau melihat kondisinya, tingkat kerusakannya ringan. Nilai kerugian Pasar Hanggar Cokelat itu sekitar Rp30 juta. Kalau yang Pasar Rakyat Jabar Juara saya tidak mengetahuinya. Itu diperbaikinya oleh pihak rekanan karena masih masa pemeliharaan," pungkasnya.

Pancaroba


Sebelumnya, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cianjur, Asep Kusmanawijaya, mengatakan meskipun sudah terjadi hujan, tetapi ia memastikan saat ini belum masuk pada peralihan musim atau pancaroba. Sebab, berdasarkan prediksi BMKG, hujan memasuki musimnya pada November.

"Belum bisa dikatakan pancaroba karena prediksi BMKG, musim hujan mulai
terjadi awal November," terangnya.

Namun Asep mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi. Termasuk personelnya yang sudah diminta selalu waspada dengan berbagai potensi kebencanaan.

"Kami siap siaga menghadapi berbagai potensi bencana," pungkasnya. (SG)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng
Berita Lainnya

Bisnis

Wisata
Kuliner