Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Pengelola Pasar Lembang Keluhkan Penumpukan Sampah

Depi Gunawan
25/7/2025 19:02
Pengelola Pasar Lembang Keluhkan Penumpukan Sampah
Tumpukan sampah yang tidak diangkut di Pasar Panorama, Lembang, Kabupaten Bandung Barat.(MI/DEPI GUNAWAN)

MASYARAKAT serta pedagang Pasar Panorama Lembang Kabupaten Bandung Barat mengeluhkan tumpukan sampah yang dibiarkan di area belakang pasar.

Sampah yang seharusnya diangkut secara rutin kini malah dibiarkan menumpuk. Kondisi tersebut dinilai mengganggu kenyamanan karena masyarakat jadi enggan berbelanja ke pasar.

Menanggapi keluhan tersebut, PT Bangunbina Persada selaku pengelola Pasar Panorama Lembang mengaku, persoalan itu terjadi karena Dinas Lingkungan Hidup (DLH) tidak konsisten dalam pengangkutan.

"Sebetulnya tidak ada masalah dalam kerja sama, namun beberapa kali pengangkutan sampah tidak dilakukan. Sampai sekarang masih banyak ritase yang belum terangkut. Padahal idealnya cukup satu rit pengangkutan per hari," kata pengelola pasar, Joshua Adithya, Jumat (25/7).

Ia mengungkapkan, DLH sempat menyanggupi pengangkutan sampah dua ritase per hari, namun realisasi di lapangan belum terlihat. Akibat penumpukan yang tak kunjung teratasi, pihak pengelola pasar memutuskan untuk menunda pembayaran retribusi sejak Mei 2025.

"Kami tidak bisa terus membayar jika sampah tidak benar-benar diangkut. Yang penting bagi kami adalah volume sampah berkurang," jelasnya.

Kondisi ini sudah lama dibiarkan, bahkan beberapa lapak pedagang harus menyingkir lantaran tempatnya berdagang tertutup tumpukan sampah. Lokasi tempat pembuangan berada dekat terminal sehingga memunculkan bau tak sedap.

"Lokasi tumpukan sampah memang awalnya diperuntukkan sebagai tempat sementara pembuangan hasil aktivitas pasar. Tapi volumenya makin bertambah ketika banyak warga mulai membuang sampah rumah tangga ke sana," ucap Kepala Terminal Panorama Lembang, Gorik.

Lebih parah terjadi pasca-Lebaran lalu ketika pengangkutan sampah sempat libur selama sepekan karena pengangkutan ke TPA tidak pernah kembali normal.

Gorik mengatakan, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan DLH Kabupaten Bandung Barat serta pengelola pasar guna mencari solusi permanen.

"Kami berharap ada pemisahan lokasi pembuangan antara sampah pasar dan sampah rumah tangga, agar tidak menumpuk pada satu titik yang sama," tuturnya.

Sementara itu, TPA Sarimukti yang menjadi tempat akhir pembuangan seluruh sampah dari wilayah Bandung Raya telah memiliki zona perluasan baru seluas 6,2 hektare dan resmi beroperasi sejak 20 Juni 2025. Namun, meski zona baru aktif, kuota pembuangan tetap dibatasi maksimal 1.200 ton per hari.

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng
Berita Lainnya

Bisnis

Wisata
Kuliner