Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Bukan PKM, Puluhan Sapi di Lembang Mati karena Penyakit Misterius

Depi Gunawan
24/7/2025 20:13
Bukan PKM, Puluhan Sapi di Lembang Mati karena Penyakit Misterius
Peternakan sapi perah di Lembang, Kabupaten Bandung Barat.(MI/DEPI GUNAWAN)

PETERNAK sapi perah di Kampung Pojok Girang, Desa Cikahuripan, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, resah dengan munculnya penyakit misterius yang menyerang hewan ternak.

Pasalnya, dalam 3 bulan terakhir sudah ada 16 sapi mati karena terjangkit penyakit aneh. Gejala yang dialami sapi berbeda dengan penyakit mulut kuku (PMK) yang sebelumnya pernah mewabah.

"Ciri-cirinya kaki sapi bengkak, air susunya gak keluar. Setelah daging sapi dibelah, organ dalamnya bermasalah, jantungnya bengkak, penyakitnya menyerang limpa dan paru-paru," kata Enok, 50, peternak, Kamis (24/7).

Ia sendiri kehilangan satu ekor sapi dalam kejadian ini. Kerugian lebih besar harus dialaminya karena anak sapi yang baru lahir juga ikut terinfeksi dengan gejala kejang-kejang.

"Induk sapi ambruk setelah melahirkan, sedangkan anaknya tiba-tiba kejang," ujarnya.

Enok mengatakan, penyakit ini hanya menyerang sapi betina bunting. Kasus kematian terakhir di wilayah tersebut terjadi beberapa hari lalu milik tetangganya.

Untuk menghindari kerugian lebih besar, ada peternak yang menjual sapi mereka dengan harga murah ke tempat jagal. Namun ada pula yang langsung dikubur untuk menghindari penyebaran.

"Kasus kematian sapi ini sudah dilaporkan ke mantri, korwil hingga koperasi susu namun belum direspon," ucapnya.

Meski hewan yang terserang sakit telah diberikan perawatan tapi kondisinya terus memburuk. Ia khawatir penyakit itu bisa menular terhadap sapi milik peternak lainnya.

"Kematiannya tidak secara mendadak, biasanya setelah telihat ada gejala, baru dua hari kemudian mati," tutur Enok.

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng
Berita Lainnya

Bisnis

Wisata
Kuliner