Headline

RI-AS membuat protokol keamanan data lintas negara.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Tragedi Pernikahan Anak Dedi Mulyadi, Pemkab Garut hingga EO Bakal Diperiksa

Naviandri
24/7/2025 13:34
Tragedi Pernikahan Anak Dedi Mulyadi, Pemkab Garut hingga EO Bakal Diperiksa
Pendopo Garut menjadi saksi bisu tragedi pernikahan anak Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang menewaskan tiga orang.(MI/Kristiadi )

POLDA Jawa Barat melanjutkan penyelidikan atas kematian tiga orang akibat berdesakan di pesta rakyat pernikahan anak Gubernur Jabar Dedi Mulyadi yang digelar pada Jumat (18/7) lalu di pendopo Kabupaten Garut.

Polda Jabar rencananya akan memeriksa anggota internal di kepolisian, Pemkab Garut, dan pihak event organizer (EO).

“Polisi telah memeriksa 11 saksi dalam insiden itu, kami juga telah mengagendakan pemanggilan beberapa anggota internal di kepolisian, dari Pemkab Garut dan pihak EO yang melaksanakan kegiatan itu, serta warga sekitar yang bisa menambah konstruksi hukum dalam keterangan kejadian sesungguhnya,” ungkap Kabid Humas Polda Jabar Kombes Hendra Rochmawan Kamis (24/7).

Menurut Hendra, saksi-saksi yang dimintai keterangan, antara lain dua orang perwakilan EO, dua orang dari Pemkab Garut, serta empat orang dari internal polisi.

Sedangkan untuk saksi masyarakat masih dijajaki, karena penanganannya masih dalam penyelidikan.

Dalam insiden pernikahan anak Dedi Mulyadi, Maulana Akbar, dan anak Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto, Luthfianisa Putri Karlina di Pendopo Garut itu, satu korban adalah polisi bernama Bripka Cecep Saeful Bahri, yang telah dinaikkan pangkat menjadi aipda. Sementara dua korban lainnya adalah satu orang warga Jakarta Utara dan satu anak yang berdomisili di Garut.

“Almarhum Cecep gugur ketika menjalankan tugasnya melakukan pengamanan. Dia tengah membantu masyarakat hingga alami kelelahan dan lemas, sebelum akhirnya meninggal dunia. Cecep pun mendapatkan kehormatan kenaikan pangkat luar biasa anumerta per 18 Juli 2025. Kenaikan pangkat itu tertuang dalam surat nomor: Kep/1085/VII/2025,” ungkapnya.

Selain itu kata Hendra, polisi juga bakal melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Ini disebabkan banyak informasi simpang siur di tengah masyarakat. Polisi sebelumnya juga sudah memeriksa TKP dan akan melakukannya lagi, guna mencari titik terang penyebab kasus ini.

“Kami akan investigasi. Datanya masih sebatas data informasi awal,” ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, resepsi pernikahan Putri Karlina dan Maula Akbar, berubah muram setelah tiga orang meninggal dunia karena desak-desakan saat mengantre makan gratis.

Peristiwa ini terjadi di gerbang barat Alun-alun Garut pada Jumat (18/7). Korban terdiri dari dua warga sipil dan satu anggota kepolisian Polres Garut.

Kerumunan mulai memadati area setelah salat Jumat. Warga tampak mengantre di dua gerbang pendopo untuk mendapatkan makanan gratis yang sudah disediakan oleh panitia. Akan tetapi, situasi tidak terkendali saat warga berdesakan di gerbang hingga menyebabkan korban terinjak-injak. Ibu-ibu, bapak-bapak, lansia hingga anak-anak berebut untuk masuk sambil menjulurkan tangan. Tidak sedikit warga yang terdorong hingga jatuh dan terinjak-injak warga lain di belakangnya.

Tampak beberapa orang mengulurkan tangan meminta bantuan setelah jatuh dan terdesak warga lain. Suasana nampak kacau, sementara petugas berusaha membantu warga yang jatuh dan terhimpit.

Adapun tiga korban yang meninggal adalah Vania Aprilia, 8, warga Kelurahan Sukamentri, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut. Lalu Dewi Jubaedah, 61, warga Jakarta Utara dan Bripka Cecep Saeful Bahri, 39, anggota Polres Garut. (AN/E-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri yuliani
Berita Lainnya

Bisnis

Wisata
Kuliner