Dedi Mulyadi Sebut akan Bertanggung Jawab atas Tragedi Pernikahan Karlina Putri-Maula Akbar di Garut

Adi Krtistiadi
18/7/2025 19:37
Dedi Mulyadi Sebut akan Bertanggung Jawab atas Tragedi Pernikahan Karlina Putri-Maula Akbar di Garut
Kericuhan di pernikahan anak Dedi Mulyadi.(Dok. MI)

GUBERNUR Jawa Barat, Dedi Mulyadi akan bertanggung jawab atas tragedi syukuran pernikahan anaknyai, Putri Karlina-Maula Akbar Mulyadi Putra, yang dilakukan di Pendopo Lapangan Oto Iskandar Dinata, Kabupaten Garut.

"Saya tengah diperjalanan menuju Garut, saya mendengar kabar kegiatan syukuran pernikahan Maula-Putri bersama warga itu dikunjungi oleh jumlah orang sangat banyak hingga akhirnya menimbulkan korban jiwa. Saya menyampaikan ucapan duka yang mendalam kepada keluarga yang ditinggalkan semoga diterima Iman & Islamnya, diampuni segala dosanya, dan ditempatkan di sisi Allah Swt," kata Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi, Jumat (18/7) di video Instagram.

Dedi mengatakan, berharap keluarga yang ditinggal diberikan ketabahan dan terhadap nasib dari keluarga ditinggalkan baik itu suami, anak dan istri akan bertanggung jawab terhadap kehidupan keluarga, pendidikan anak-anaknya sampai perguruan tinggi. Ia juga memberikan uang duka terhadap setiap keluarga masing-masing Rp150 juta sebagai bentuk empati.

"Kami menyampaikan uang duka terhadap setiap keluarga masing-masing Rp150 juta, hal ini sebagai bentuk empati dari kami atas nama kedua mempelai. Mohon maaf atas peristiwa itu dan kami atas nama Maula dan putri menyatakan bertanggung jawab terhadap seluruh peristiwa," ujarnya.

Sebelumnya, syukuran pernikahan anak Dedi Mulyadi menjadi tragedi bagi warga Kabupaten Garut, setelah masyarakat antre menerima nasi kotak. Pembagian tersebut, dilakukan pada Jumat (18/7) sekitar pukul 13.00 WIB setelah salat dan menyebabkan 3 orang meninggal salah satunya anggota Polres Garut.

Dua video berdurasi waktu 1.24 detik dan 0.34 detik viral melalui pesan Whatsapp berantai masyarakat saling berdesakan, saling dorong dan para anggota Satpol PP bersama anggota Polisi berupaya menenangkan mereka. Namun, beberapa orang warga sempat berteriak dengan meminta petugas supaya menutup pintu dan yang pingsan segera dibawa.

Pembagian nasi kotak yang dibagikan di Pendopo dilakukan setelah salat Jumat masyarakat tumpah dan menyebabkan tiga meninggal yakni Vania Aprilia 8 tahun, warga Kelurahan Sukamentri, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Dewi Jubaedah, 61, warga Jakarta Utara dan anggota Polres Garut, Bripka Cecep Saeful Bahri, 39. (H-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya

Bisnis

Wisata
Kuliner