Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Petani Indramayu Sambut Gembira Pemangkasan Distribusi Pupuk Bersubsidi

Nurul Hidayah
13/11/2024 18:51
Petani Indramayu Sambut Gembira Pemangkasan Distribusi Pupuk Bersubsidi
Petani di Indramayu tengah panen padi.(MI/NURUL HIDAYAH)

PETANI di Kabupaten Indramayu menyambut gembira penyederhanaan distribusi pupuk. Mereka yakin harga pupuk akan sesuai dengan harga eceran tertinggi yang ditetapkan pemerintah.

“KTNA sangat mendukung program Pak Mentan, pupuk subsidi langsung ke gapoktan dan poktan. Keberadaan pupuk bersubsidi pun tidak akan terhambat lagi baik oleh peraturan gubernur maupun peraturan bupati," tutur Ketua Kelompok Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Indramayu, Sutatang, Rabu (13/11).

Selama ini, lanjut dia, distribusi pupuk bersubsidi terlalu panjang. Mulai dari produsen ke distributor lalu ke kios pengecer baru ke petani.

Dengan langsung menyerahkan pupuk bersubsidi ke gapoktan maka Sutatang meyakini harga jual pupuk bersubsidi akan sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET), yaitu untuk urea Rp 2.250/kg dan Npk 2300/kg.

Selama ini, ungkap dia, harga pupuk di tingkat pengecer seringkali melebihi HET. “Mohon maaf, kalau di lapangan itu beda, mereka juga ingin mengambil untung,” tuturnya.

Untuk urea saja harga urea bisa mencapai Rp2.500 hingga Rp3.000 per kilogram dan NPK Phonska bisa mencapai Rp2.500 hingga Rp 3.000 per kilogram. Padahal, petani membeli dalam ukuran besar yaitu 50 kilogram yang sesuai aturan seharusnya mereka bisa mendapatkan harga sesuai HET.

Dengan memotong distribusi pupuk bersubsidi, Sutatang yakin petani tidak akan lagi kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi dan meningkatkan produktivitas pertanian di Kabupaten Indramayu.

“Jumlah petani kita 145 ribu orang dan luas lahan 125 ribu hektare. Kami yakin hasil pertanian di Kabupaten Indramayu bisa meningkat dan petani bisa semakin sejahtera,” tegasnya.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng
Berita Lainnya

Bisnis

Wisata
Kuliner