Headline

AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.

Fokus

Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.

Kerja Observatorium Bosscha Terganggu Aktivitas Pasar Malam

Depi Gunawan
18/7/2024 19:05
Kerja Observatorium Bosscha Terganggu Aktivitas Pasar Malam
Observatorium Bosscha Lembang, Kabupaten Bandung Barat.(MI/DEPI GUNAWAN)

PENGAMATAN astronomi di Observatorium Bosscha Lembang, Kabupaten Bandung Barat sudah beberapa hari terakhir terganggu aktivitas pasar malam.

Pasalnya, pengelola pasar malam kerap memasang lampu sorot yang memancarkan cahaya ke atas langit. Kondisi ini mengakibatkan alat pengamatan seperti kamera dan teleskop tak bisa menangkap benda-benda astronomi.

Wakil Kepala Observatorium Bosscha, Dhani Herdiwijaya mengatakan,
keberadaan lampu sorot yang terdeteksi di sekitar wilayah Bandung sangat menganggu aktivitas pengamatan bintang.

Baca juga : Gerhana Matahari Total 20 April, Bosscha Lakukan Ekspedisi ke Pulau Kisar Maluku

"Jumlah lampu sorot yang menganggu aktivitas pengamatan lebih dari dua
titik dengan kekuatan 5.000 watt. Terdeteksi di Alun-alun Lembang,
Parongpong dan Kota Bandung," katanya, Kamis (18/7).

Padahal, lanjut dia, musim kemarau seperti saat ini merupakan waktu yang tepat mengamati penampakan bintang di Bosscha. Namun akibat dampak polusi cahaya dari lampu sorot, hasil pengamatan menjadi jelek karena alat pengamatan kemasukan cahaya.

"Kita mengamati dengan teleskop ada detector dan kamera. Detector lebih
sensitif terhadap cahaya. Cahaya masuk ke teleskop dan ke deteksi temuan detektor, sehingga kita tidak bisa mengamati," ujarnya.

Baca juga : Berusia Satu Abad, Observatorium Bosscha Ditantang Lahirkan Riset Nanosatelit

Pihaknya akan menyampaikan keluhan ini kepada aparat pemerintahan
mulai dari desa hingga tingkat kabupaten. "Kami akan mengingatkan
masyarakat agar tidak menggunakan lampu sorot," jelasnya.

Merespon keluhan tersebut, Pemkab Bandung Barat mengaku pengendalian polusi cahaya belum jadi fokus utamanya. Pemerintah daerah belum terlibat aktif menekan polusi cahaya, baik dari sisi kebijakan ataupun regulasi.

Kepala Bidang Tata Kelola Lingkungan Hidup pada Dinas Lingkungan Hidup
(DLH) Bandung Barat, Zamilia Floreta mengungkapkan, selama ini fokus
utamanya adalah pengendalian polusi di air, udara, dan menjaga daerah tutup lahan.

"Jadi kita tidak bergerak dalam pengendalian polusi cahaya. Kita masih
fokus ke skala prioritas dan inditator kinerja utama yakni pengendalian
lingkungan di air, udara, tutupan lahan," paparnya.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng
Berita Lainnya

Bisnis

Wisata
Kuliner