Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Masa Depan Pariwisata Jawa Barat masih sangat Cerah

Reza Sunarya
30/4/2024 18:54
Masa Depan Pariwisata Jawa Barat masih sangat Cerah
Warga menikmati kesegaran air panas di kawasan Ciater, Subang(MI/REZA SUNARYA)

DAMPAK adanya pengalihan penerbangan dari Bandara Husen Sastranegara ke
Bandara Internasional Jawa Barat di Majalengka tidak mengurangi kunjungan wisatawan ke Bandung dan sekitarnya.

Pemerintah Provinsi Jawa Barat terus berupaya mendatangkan wisatawan ke wilayahnya. Salah satu kawasan wisata yang tengah dikembangkan di antaranya ialah kawasan Cirebon, Majalengka, Indramayu dan Kuningan.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat Benny Bachtiar, mengungkapkan pengembangan wisata di Jawa Barat sangat signifikan. Sebelum pandemi sekitar 58 juta wisatawan berkunjung ke Jawa Barat, namun saat pandemi drop hingga menjadi 36 juta.

Baca juga : Poltekpar NHI Bandung Dukung Pemkab Subang Tingkatkan Kepariwisataan

Pada 2023 Gubernur Jabar menargetkan 64 juta wisatawan datang ke Jawa Barat. Hasilnya justru melebihi target yaitu mencapai 65 juta orang.

"Mudah-mudahan di tahun berikutnya bisa juga meningkat," ujar Benny saat menghadiri peringatan 50 Tahun Objek wisata Sari Ater Subang, Selasa (30/4).

Benny mengatakan yang menjadi pekerjaan rumah saat ini adalah bagaimana
wisatawan yang hadir di Jabar ini tidak hanya singgah tapi tinggal lama. Wisatawan yang datang diharapkan bisa mengeluarkan uang lebih banyak lagi sehingga hasilnya dapat dinikmati oleh desa di sekitar lokasi wisata tersebut.

Baca juga : Danone dan Kemenparekraf Dorong Pengembangan Desa Wisata Cibeusi di Subang

Disinggung soal bandara Lanud Husen sastranegara dialihkan ke
Majalengka, dia menegaskan, tidak terlalu berdampak terhadap perkembangan pariwisata di Jabar.

"Dengan adanya kereta api cepat Jakarta-Bandung, menjadi daya tarik tersendiri bagi orang yang ingin mencobanya. Salah satu contoh ialah  wisatawan dari kawasan ASEAN yang berbondong-bondong ke Jakarta hanya ingin mencoba kereta api cepat," tambahnya.

Benny Juga menyampaikan bahwa keberadaan Sari Ater memberikan sumbangsih dengan mendatangkan wisatawan terbanyak ke Jawa Barat. Pada Lebaran lalu, Sari Ater menjadi objek wisata dengan kunjungan terbanyak di kawasan barat atau kedua setelah Pangandaran.

"Saya berharap ini bisa dipertahankan dan bisa menjadi daya tarik lebih baik. Kami berharap Sari Ater meningkatkan fasilitas,  karena ini yang dibutuhkan oleh wisatawan," tandasnya.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng
Berita Lainnya

Bisnis

Wisata
Kuliner