Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Siswa SMK Telkom Ikuti Pelatihan Literasi Digital

Sugeng Sumariyadi
23/3/2024 21:07
Siswa SMK Telkom Ikuti Pelatihan Literasi Digital
Ratusan siswa SMK Telkom Makassar mengikuti pelatihan literasi digital(DOK/SMK TELKOM MAKASSAR)

YAYASAN Pendidikan Telkom Bandung menggiatkan literasi digital bagi sekolah-sekolahnya. Pelatihan pun digelar di sejumlah SMK Telkom di beberapa daerah.

Salah satunya di SMK Telkom Makassar. Agar terhindar dari kejahatan digital yang kian marak, 356 siswa sekolah itu mengikuti pelatihan Awareness Literasi Digital.

Acara bertajuk "Membangun Jejak Digital yang Aman" digelar di SMK Telkom Makassar, Jln AP Pettarani No.4, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, akhir pekan ini.

Baca juga : Siswa SMK Telkom Diajak Patuhi Etika Digital

Pelatihan yang merupakan kerja sama PT Telkom unit CDC dengan Yayasan Pendidikan Telkom (YPT) ini menghadirkan pemateri pelatihan Syifa Afifah Qalbi dari PT Telkom Indonesia.

Menurut Syifa, siswa diharuskan mampu memahami rule dalam menggunakan segala jenis perangkat digital. Terutama mempelajari terlebih dulu  mengenai empat pilar penting sebelum kita berkomunikasi digital yaitu digital skill, digital safety, digital culture, dan digital ethics.

Ini, kata dia, menjadi sangat penting karena dalam keempat pilar itu biasa digunakan dalam kegiatan sehari-hari seperti WhatsApp, grab, shopee dan lainnya.

Baca juga : Cegah Hoaks, Dosen UPNVJ Edukasi Siswa SMA dan SMK di Depok

"Ada rambu-rambu yang harus dipahami agar kita terhindar dari kejahatan digital. Terpenting siswa menjadi tahu bagaimana privasi terjaga dan bisa terhindar dari pelanggaran atau kejahatan," katanya.

Dijelaskannya, setiap siswa harus memahami juga apa perbedaan data pribadi dan privasi, sehingga tidak mudah menyebarkannya ke orang lain. Pasalnya data pribadi itu harus dilindungi. Tidak sedikit kasus pelanggaran atau kejahatan digital berawal dari tersebarnya data pribadi atau privasi.

"Jangan pernah memposting identitas di media sosial. Atau bisa juga mudah mengizinkan aplikasi untuk mengakses apa saja dari ponsel atau media sosial yang kita miliki," terangnya.

Baca juga : Tenaga Pendidik di Sumut Harus Kuasai Literasi Digital

Sebagai contoh kejahatan digital yang diawali penyebaran identitas di media sosial adalah seseorang terjerat pinjaman online (pinjol). Ada juga teknik lain yang dilakukan pelaku kejahatan digital seperti phising atau mengetahui data seseorang dengan cara mengelabuinya.

"Sebaran situs phising banyak terjadi di WA, seperti daftar prakerja, atau mendapatkan subsidi gratis dari instansi pemerintah, dan banyak lagi contoh lainnya. Padahal tujuan utamanya mencuri data pribadi," kata Syifa.

Dia memberi tips agar keamanan digital kita terjaga. Ada lima langkah yang bisa dilakukan.  Pertama, mengidentifikasi aset digital yang dimiliki seperti akun medsos, e-mail, m-banking.

Baca juga : Ratusan Pelajar SMA-SMK Hasilkan Puluhan Kampanye Literasi Digital di Program KU CERDIG

Kedua, melindungi aset digital, seperti password, 2-Factor Authentication (2FA), privacy setting, backup data. Ketiga, deteksi insiden terkait keamanan digital, seperti haveibeenpwned, review activity, WA-web.

Keempat, respon insiden dengan langkah terukur, contohnya ganti password, account takeover, announcement. Kelima, recover kembali akun dengan cara format ulang, restore, peningkatan keamanan dan cara lainnya.

"Dengan memahami itu semua, kita bisa terhindar dari kejahatan dan penyalahgunaan jejak digital," pungkasnya.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng
Berita Lainnya

Bisnis

Wisata
Kuliner