Headline

Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan

Fokus

Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah

9 Warga Bandung Barat Meninggal karena DBD

Depi Gunawan
21/3/2024 19:30
9 Warga Bandung Barat Meninggal karena DBD
Petugas melakukan pengasapan untuk mencegah DBD(MI/DJOKO SARDJONO)

ANGKA kasus penyakit Demam Berdarah Dangue (DBD) di Kabupaten Bandung Barat sepanjang 2024 mencapai 1.040 dengan 9 kasus kematian.

Angka tersebut naik hampir 100% jika dibandingkan tahun lalu, dengan
kasus DBD 447 dengan 2 kematian. Potensi penambahan kasus DBD masih terbuka.

"Data kasus DBD dari Januari sampai 19 Maret 2024 itu 1.040 kasus dengan jumlah kematian 9 kasus," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) pada Dinas Kesehatan Bandung Barat, Nurul Rasihan, Kamis (21/3).

Baca juga : Diabaikan Pemerintah, Warga Desa Pagerwangi Lembang Urunan Perbaiki Jalan Rusak

Dengan catatan angka kasus DBD ini, ia menerangkan, Bandung Barat menempati Insidens Rate (IR) 61 kasus per 100.000 penduduk, artinya dari 100.000 penduduk warga Bandung Barat terdapat potensi 61 kasus DBD.

Sementara indeks fatalitas penyakit atau Case Fatality Rate (CFR) mencapai 0.77%. Artinya dari seluruh penduduk kbb ada sekitar 0.77%
di antaranya meninggal karena DBD.

"Jika dilihat dari sebaran kasus, kecamatan tertinggi yakni Cililin dengan 165 kasus, Lembang 152 kasus, dan Cipongkor dengan 98 kasus," ungkapnya.

Baca juga : Periode Pancaroba, Waspadai Kenaikan Kasus DBD

Ia menjelaskan, peningkatan kasus DBD pada awal tahun ini dipicu beberapa faktor. Paling utama karena musim hujan, sehingga perkembangbiakan jentik nyamuk Aedes aegypti lebih cepat.

Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap DBD, pihaknya terus
menyosialisasikan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan prinsip 3M.
Disamping melaksanakan fogging atau pengasapan di wilayah rawan DBD.

"Kami kumpulkan kader kesehatan di Bandung Barat untuk terus menekan
penyebaran DBD sampai kasus demam berdarah di daerah menurun," jelasnya.

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng
Berita Lainnya

Bisnis

Wisata
Kuliner