Headline

Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.

Fokus

Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.

Pemerintah Kota Tasikmalaya Terus Turunkan Angka Tengkes

Kristiadi
18/2/2024 19:07
Pemerintah Kota Tasikmalaya Terus Turunkan Angka Tengkes
Kunjungan tim posyandu ke rumah warga yang memiliki balita tengkes(MI/KRISTIADI)

DINAS Kesehatan Kota Tasikmalaya terus berupaya menurunkan angka tengkes (stunting). Sampai Januari 2024, jumlah penderita tengkes masih mencapai 4.767 anak atau 10,75% dari total balita.

Upaya penurunan, seperti diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat, dilakukan melalui program satu Aparatur Sipil Negara (ASN) satu anak. Selain itu, juga program Pendataan Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPGM).

Dia menyatakan lewat program tersebut, penurunan angka stunting di Kota Tasikmalaya sudah terjadi secara signifikan. "Sejak beberapa tahun lalu kami bergerak melakukan beberapa langkah strategis terutama pemberian makanan tambahan (PMT) khusus penderita tengkes. Langkah lain, untuk mencegah kasus baru, kami juga memberikan nutrisi dan vitamin untuk remaja putri tingkat SMA," katanya, Minggu (18/2).

Baca juga : Caleg di Kota Tasikmalaya Diimbau Terlibat Penanganan Tengkes

Ia mengatakan, penurunan tengkes juga dipengaruhi adanya posyandu remaja yang bergerak melalukan penanganan dan pencegahan sebagai upaya mencapai nol kasus stunting baru.

Pihaknya juga melakukan intervensi terhadap ibu hamil. "Mereka diberikan penyuluhan, terutama untuk menjaga asupan nutrisi."

Sementara itu, Penjabat Wali Kota Tasikmalaya juga menggulirkan program One ASN One Stunting yang mengimbau setiap ASN mengambil peran mengasuh satu anak stunting. Program berjalan baik.

Baca juga : Tekan Tengkes, Pemkot Tasikmalaya Gulirkan Program Damakus

Saat ini, meski angka tengkes sudah terus turun dan mencapai 10%, upaya pemberian makanan tambahan (PMT) seperti susu tetap dilakukan.
Selain itu juga pembangunan sanitasi ideal juga dilakukan.

"Sumber daya manusia (SDM) di Puskesmas tetap dikatrol kapasitasnya dengan diberikan pelatihan. Kami baru menandatangani kerja sama dengan Ikatan Dokter Indonesia yang menjadi konsultan dalam pemeriksaan ibu hamil dan pengawasan anak," tandas Uus.

Baca juga : ASN Kota Tasikmalaya Dukung Penurunan Angka Tengkes dengan Program Bapak Asuh



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng
Berita Lainnya

Bisnis

Wisata
Kuliner