Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
TEMPAT Pembuangan Akhir (TPA) Purbahayu, Desa Purbahayu, Kecamatan Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat masih terus mengeluarkan kepulan asap. Kebakaran tersebut, membuat sejumlah warga sekitar lokasi mengeluhkan batuk dan infeksi saluran pernapasan (ISPA).
Sekretaris Desa (Sekdes) Purbahayu Darsum mengatakan, kebakaran yang terjadi di TPA Purbahayu memang sudah lama terjadi dan sampai sekarang ini kondisinya masih belum padam dan tetap mengeluarkan kepulan asap hingga warga sekitar meminta agar aktivitas pengangkutan ditutup sementara. Penutupan tersebut, disebabkan adanya sejumlah warga mengeluhkan sakit berupa batuk, sesak napas dan pusing kepala.
"Kebakaran TPA Purbahayu yang terjadi telah menyebabkan ada empat orang warga sekitar lokasi mengeluhkan sakit batuk, sesak napas dan pusing kepala. Kami, mendapat informasi itu langsung melaporkan temuan itu ke Dinas Kesehatan Kabupaten Pangandaran dan ada beberapa petugas melakukan pemeriksaan," katanya, Jumat (10/11).
Ia mengatakan, kebakaran yang terjadi di TPA Purbahayu telah mengakibatkan ada sejumlah warga mengalami sakit diduga karena terlalu banyak menghisap kepulan asap dan mereka sudah mendapat pemeriksan tapi selama ini tidak ada sampai dirawat. Namun, bagi warga masih beraktivitas seperti biasa terutamanya pada siang hari meski kepulan asap muncul malam hari.
Baca juga:
> TPA Purbahayu Ditutup, Tumpukan Sampah Berserakan di Pangandaran
> TPA Purbahayu Pangandaran masih Mengeluarkan Asap
"Secara umum masyarakat memang selama ini terganggu dalam beraktivitas pada siang hari, tetapi yang menjadi kendala pada malam ketika akan istirahat mereka mencium kepulan asap yang membakar TPA Purbahayu. Akan tetapi, dengan kejadian tersebut warga berada di sekitar lokasi meminta agar aktivitas TPA ditutup sementara," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pangandaran, Yadi Sukmayadi mengatakan, pihaknya menerima laporan ada warga sekitar lokasi TPA Purbahayu mengeluh batuk, sesak napas dan pusing. Namun, warga sudah ditangani oleh tim dari puskesmas dan kondisi ketiga orang itu semuanya mengalami infeksi saluran pernapasan (ISPA).
"Kami masih terus memantau situasi di sekitar TPA Purbahayu terutama warga setempat dan memang ada beberapa titik api masih belum bisa dipadamkan. Akan tetapi, aktivitas warga pada siang hari tidak ada masalah tapi selama ini paling parah pada malam hari dan Dinkes Pangandaran sudah membagikan masker bagi warga sebagai upaya mencegah dampak yang ditimbulkan dari asap," paparnya. (Z-6)
PEMERINTAH Kota (Pemkot) Bandung, Jawa Barat (Jabar), masih menerapkan jam malam bagi anak-anak dan remaja, seiring dimulainya kembali aktivitas sekolah.
DINAS Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Bandung, Jawa Barat (Jabar), menegaskan bahwa penjualan bayi merupakan pelanggaran hukum yang berat.
Logo ini tidak hanya menjadi identitas visual, tetapi juga penanda penting bagi konsumen bahwa produk yang mereka beli berasal dari perkebunan teh dalam negeri,
Kegiatan ini bertujuan untuk menyatukan visi, membahas capaian, kendala, dan rencana kerja Bank Sampah ke depan.
KEPOLISIAN Daerah (Polda) Jawa Barat (Jabar) mengungkap jaringan penjual bayi.
Bantua ini merupakan bentuk aspirasi kepada siswa-siswi Sekolah Dasar. Penyerahan Bantuan disaksikan oleh orangtua siswa.
Saat SPMB tahap 2 ditutup, SMPN 1 Talun awalnya kurang 18 murid baru. Melalui optimalisasi, saat ini sudah masuk 11 siswa di SMPN 1 Talun.
Skrining sudah dilakukan terhadap 177.984 orang, 83 orang positif,
Pemerintah tengah mengusung konsep transformasi pendidikan yang mendorong proses pengembangan, pembaruan, dan penyesuaian paradigma baru sesuai tuntutan zaman.
Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Barat Herman Suryatman memastikan bahwa tidak semua rombel di SMA Negeri diisi 50 siswa. Rombel 50 siswa itu merupakan maksimal.
Meraih gelar sarjana adalah sebuah pencapaian luar biasa yang menjadi fondasi awal bagi perjalanan karier Anda di dunia kesehatan
Aksi unjuk rasa ini dilakukan karena kongres tersebut tidak sesuai dengan AD/ART organisasinya.
Para peserta berasal dari berbagai sektor usaha, mulai dari fesyen, kerajinan, hingga makanan dan minuman.
Prof Harits menggantikan Prof Dr H Edi Setiadi, S.H., M.H., yang telah memimpin Unisba selama dua periode sejak 2017.
MPLS juga mengusung Program Pancawaluya untuk 481 siswa kelas X yang digelar di gedung olahraga sekolah.
Dia menjadi saksi atas kasus video syur yang diduga diperankan Lisa Mariana.
Jatidiri.app Goes to Kampus hadir sebagai pengingat bahwa setiap dari kita adalah unik, berharga, dan memiliki potensi tak terbatas.
MARAKNYA beras oplosan berpotensi menyebabkan harga beras menjadi naik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved