Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Anies Baswedan Kunjungi Petani Kol di Pangalengan

Naviandri
29/11/2023 16:48
Anies Baswedan Kunjungi Petani Kol di Pangalengan
Kampanye Anies Baswedan hari pertama di Bogor( ANTARA FOTO/Arif Firmansyah)

PADA kampanye hari kedua calon presiden (capres) nomor urut 1, Anies
Rasyid Baswedan, mengunjungi perkebunan kol di Kampung Cipanisikan, Desa Warnasari, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Rabu (29/11).

Anies yang didampingi Ketua Dewan Pertimbangan DPW Partai NasDem Jabar,
Rajiv disambut mantan gubernur Jabar dua periode Ahmad Heryawan yang
juga kader PKS, serta para petani kol.

Saat tiba di lokasi, Anies langsung menuju kebun kol. Sebagian kol dari
kebun tersebut telah dipanen. Namun ada sebagian kol di beberapa blok
kebun yang belum dipanen. Anies pun turun mencoba ikut memanen kol
bersama para petani. Namun sebelumnya Anies, meminta ditunjukkan cara
memanennya, lalu ia pun mengikutinya.
 
Panen kol tersebut menggunakan pisau, kol dipotong dengan pisau dari
pohonnya, lalu bagian luar kol tersebut dibuang. Kol yang
telah dipanen dimasukkan ke keranjang.

Setelah itu, Anies menuju saung yang ada di kebun tersebut, berbincang dan berdiskusi dengan para petani. Dalam momen tersebut, dibahas soal pupuk, lahan, hingga sulitnya mendapat pinjaman untuk permodalan.

"Ini merupakan tempat dataran tinggi cakupannya sekitar 1.500 meter di
atas permukaan laut. Tadi saya ikut sama-sama dengan para petani di sini untuk panen kol. Alhamdulillah hari-hari ini harganya sedang baik,
insya Allah bisa terjaga terus," kata Anies.

Dia mengaku berbincang dengan para petani tentang apa yang perlu diberikan pemerintah. "Saya sampaikan yang paling utama dan sangat dirasakan para petani adalah soal kelangkaan pupuk."

Anies menceritakan, terkait pupuk bersubsidi, sebaiknya sudah harus ada
langkah baru untuk memastikan bahwa terjadi ketersediaan pupuk sesuai
kebutuhan petani. Kebutuhan tersebut sudah bisa diprediksi.

Produksi dari tahun ke tahun sama, dari musim ke musim sama,
tinggal suplai pupuknya.

"Tentang pemanfaatan lahan, ada lahan-lahan milik negara yang mereka
ingin bisa gunakan, agar mereka bisa berproduksi. Mereka mengharapkan
untuk diberi kesetaraan, kesempatan, dengan perusahaan-perusahaan yang
beroperasi di tempat ini. Yang dalam pantauan mereka, lahan itu sering
tidak dimanfaatkan dengan optimal," ungkap Anies.

Menurut Anies ini persoalan penting bagi pihaknya, karena memang pada
akhirnya tanah-tanah, atau aset negara itu, memang perlu dimanfaatkan
sebanyak-banyaknya untuk kepentingan rakyat. Apalagi kalau untuk
kegiatan pertanian, lahan itu menjadi lahan produktif yang bisa meningkatkan pasokan pangan.

"Untuk persoalan kredit, tadi disampaikan sulitnya mereka mendapatkan kredit, walaupun secara peraturan KUR (kredit usaha rakyat)
itu tidak perlu memerlukan agunan. Tapi dalam pelaksanaannya mereka
mengeluhkan bahwa KUR itu harus ada agunan dan ini kerepotan di
lapangan. Bahkan mereka mensinyalir, ada kebijakan yang meniadakan
sektor pertanian di dalam pemberian kredit," paparnya.

Jadi, kata Anies, yang harus menjadi prioritas adalah reformasi tata niaga pangan karena produksi pangan ini sesungguhnya baik. Tetapi tata niaganya harus dikoreksi, supaya petani mendapatkan harga jual yang lebih baik. Bagi konsumen yang menggunakan hasil pertanian, harganya juga bisa lebih murah.

"Kami akan membuat reformasi sehingga harapannya nanti, petani-petani
bisa mendapatkan pendapatan yang lebih tinggi. Keluarga yang
mengonsumsi, dapat harga yang lebih terjangkau. Obrolan atau masukan
ini akan kami bawa dalam agenda perubahan," sambungnya. (SG)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng
Berita Lainnya

Bisnis

Wisata
Kuliner