Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
WARGA binaan Lapas Kelas II B Cianjur, Jawa Barat, rawan terpapar penyakit, salah satunya scabies. Mereka pun diperiksa kesehatannya sekaligus diberikan obat secara gratis.
Kepala Lapas Kelas II B Cianjur, Eris Ramdani, mengatakan kesehatan warga binaan termasuk pegawai lapas menjadi prioritas. Kondisi kesehatan mereka harus diperhatikan secara maksimal.
"Sejauh ini kebutuhan obat yang cukup mendesak untuk scabies serta flu dan batuk," ujarnya di sela pengecekan kesehatan dan pengobatan gratis di Lapas Kelas II B Cianjur, Senin (21/7).
Kegiatan pengecekan kesehatan dan pengobatan bekerja sama dengan Pemkab Cianjur.
Eris mengucapkan terima kasih kepada pemerintah daerah yang memberikan atensi terhadap kondisi kesehatan warga binaan termasuk para pegawai.
"Alhamdulillah, terima kasih Pak Bupati dan jajaran atas bantuan ini karena kami memiliki keterbatasan anggaran. Alhamdulillah, hari ini kami dapat bantuan dari Bupati berupa obat-obatan dan alat-alat kesehatan. Ini sangat bermanfaat bagi kami, terutama bagi tenaga kesehatan," tuturnya.
Dia berharap kegiatan seperti ini bisa dilaksanakan berkelanjutan, sehingga kondisi kesehatan warga binaan maupun para pegawai lapas bisa terus terpantau.
"Kami tenang juga melaksanakan tugas, karena penyakit itu tidak memandang warga binaan atau pegawai. Kalau pegawai sakit, kita juga was-was siapa yang nanti berjaga," tegasnya.
Eris menyebutkan, sejauh ini lapas memiliki layanan kesehatan mandiri. Hanya ketersediaan obat yang kadang kala tak mencukupi kebutuhan.
Saat ini Lapas Kelas II B Cianjur dihuni sebanyak 788 warga binaan. Hasil skrining masih berproses sehingga belum diketahui secara detil jenis penyakit warga binaan.
Wujudkan masyarakat sehat
Bupati Cianjur Mohammad Wahyu Ferdian menjelaskan, giat pengobatan dan pengecekan kesehatan gratis merupakan upaya mewujudkan masyarakat Kabupaten Cianjur yang sehat. Termasuk warga binaan di lapas.
"Kami memberikan bantuan obat-obatan dan alat kesehatan," terangnya.
Warga binaan di lapas terindikasi rawan terpapar penyakit kulit, satu di antaranya scabies. Penyakit itu disebabkan kutu.
"Termasuk batuk dan pilek. Kemudian rematik, lalu tadi saat pemeriksaan ada yang gulanya tinggi, serta jamur. Insya Allah, obat-obatannya sudah kami sediakan," ujarnya.
Menurut Wahyu, menjaga kesehatan sebetulnya kembali ke diri masing-masing. Jika ingin sehat, maka segala sesuatunya harus bisa dijaga, baik dari asupan makanan, aktivitas, dan lainnya.
"Jadi, kita jaga kebersihan diri kita sendiri dulu. Jangan sampai abai dengan kondisi kesehatan," pungkasnya.
Neni mengaku mendapat intimidasi dari media sosial setelah kontennya dikomentari Dedi Mulyadi
Dalam kasus ini, penyidikan telah diambil alih Direktorat Kriminal Umum Polda Jawa Barat.
Petunjuk presiden, yang perlu diperhatikan adalah kebutuhan logistik, obat-obatan, apotik, gas elpiji dan sebagainya
Anggaran tersebut tidak sejalan dengan semangat efisiensi yang telah ditegaskan dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025
Indramayu memiliki lahan pertanian terluas di Indonesia dan menyumbang besar terhadap kebutuhan pangan nasional
Hingga Juli 2025, Telkomsel telah mengoperasikan 172 BTS 5G aktif yang mencakup Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Cimahi, dan Sumedang
Mereka memadukan elemen kontemporer yang kaya warna dan emosi. Ketiga personelnya memiliki latar belakang vokal dan instrumen yang kuat.
Study tour pelajar telah menyumbang 40%-50% kegiatan usaha jasa wisata di Jawa Barat.
PESTA rakyat pernikahan anak Dedi Mulyadi (KDM) yang menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat, Maulana Akbar dengan Putri Karlina, di Garut yang ricuh dan berujung jatuhnya korban jiwa harus diusut
SOSIOLOG UI Rissalwan Habdy Lubis, mengatakan bahwa tragedi kematian yang terjadi di acara pernikahan anak Dedi Mulyadi, Gubernur Jawa Barat, terjadi karena antusiasme masyarakat.
Ia pun menyatakan ironis karena bergulirnya bola liar atas peristiwa tersebut hingga saat ini justru menyalahkan korban yang ikut berdesakan menunggu makan gratis.
Total partisipasi mencapai 46.435 orang, menandai tonggak penting dalam sejarah 12 tahun pelaksanaan event ini.
Satu korban bernama Ahmad Bagas Permana, warga Cirebon, berhasil diselamatkan. Dia langsung dievakuasi ke Puskesmas Caringin.
Dari jutaan penerima bansos di Indonesia, ternyata ada yang terindikasi terlibat judol setelah dilakukan penelusuran oleh PPATK
Kegiatan ini, bukan hanya memacu semangat hidup sehat, tapi juga mendorong perputaran ekonomi dan pariwisata kota
Setelah status mereka ditetapkan tersangka oleh Kejari Kabupaten Bandung, keduanya diberhentikan sementara dari jabatannya
Beras didistribusikan di Pasar Pagi dan Pasar Harjamukti. Total yang sudah dikeluarkan sekitar 25 ton
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved