HME ITB Adakan Spark Kompetisi Datathon 2025

Naviandri
16/2/2025 13:19
HME ITB Adakan Spark Kompetisi Datathon 2025
Sebanyak 218 tim mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi ikuti Spark Kompetisi Datathon 2025 yang diadakan HME ITB.(Dok Telkomsel)

HIMPUNAN Mahasiswa Elektroteknik Institut Teknologi Bandung (HME ITB) mengadakan acara Spark Telkomsel pada Sabtu (15/2). Acara Spark merupakan sebuah kompetisi Datathon yang bermula dari inisiasi Ikatan Alumni Teknik Elektro (IATE-ITB) yang menginginkan adanya perlombaan untuk menjembatani mahasiswa dengan industri dalam skala nasional dan relevan dengan teknologi terkini, maka dari itu lahirlah Spark Telkomsel

“Spark Telkomsel merupakan perlombaan untuk mendesain suatu kecerdasan buatan Artificial Intelligence (AI), dengan melakukan pengolahan data. Selain alumni dan mahasiswa, banyak pihak yang telah membantu keberlangsungan acara ini, baik dari Telkomsel, Bangunindo, Google Cloud, serta Korika,” jelas Ketua Pelaksana Spark Telkomsel dari HME ITB, Anas Faturrahman.

Bahkan kata Anas, Bangunindo dan Google Cloud menyediakan platform yang akan digunakan peserta dalam merealisasikan rancangan AI yang dibuat oleh peserta, yaitu Bliv dan Vertex AI. Untuk diketahui Bliv merupakan aplikasi pengolahan data dari Bangunindo buatan anak bangsa. Aplikasi ini merupakan hasil karya anak bangsa yang patut diapresiasi karena mampu membawa Indonesia selangkah lebih maju untuk bersaing di mancanegara.

“Sedangkan Vertex AI menjadi platform yang menyediakan fasilitas komputasi untuk melakukan pelatihan model kecerdasan
berdasarkan data yang telah diolah,” ungkap Anas.

Menurut Anas, bermodalkan platform tersebut, 218 tim mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi negeri maupun swasta dan 65 tim profesional dari berbagai instansi di Indonesia, ikut bersaing untuk menjadi 16 finalis. Nantinya para finalis tersebut akan diseleksi lagi untuk dicari karya best of the best. Penyeleksian untuk katagori mahasiswa dilakukan oleh dewan juri yang diundang secara khusus, yaitu Head of Engineering dari Bangunindo, Irawan Oyong. CTO Bagunindo, Iqbal Alaydrus dan Customer Solution Consultant Google Cloud, Bambang Gunawan.

“Sedangkan untuk kategori professional jurinya yakni, Director Tritonik, Jeffrey Samosir, Head of AI Google Cloud, Muhammad Fariz Sinaga dan Kusprasapta Mutijarsa. Finalis mahasiswa berasal dari Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM), IPB University, Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Telkom University, Telkom University Jakarta, Universitas Kristen Duta Wacana dan UIN Alauddin Makassar,” papar Anas.

Anas menambahkan, hasil karya enam finalis akan dipamerkan melalui booth dan presentasi. Adapun talkshow bertemakan. Bersinergi mengambil langkah nyata demi perkembangan kecerdasan buatan di Indonesia, dengan mengundang beberapa nara sumber yakni Direktur Teknologi Digital Baru dari Ekraf, Dandy Yudha Feryawan, Analis Kebijakan Ahli Muda dari Kasubtim Riset dan Inovasi AI, Arif Inela Putra dengan Muhammad Fariz Sinaga sebagai moderatornya. Hadir juga dalam talkshow ini, Shafira dari Ekraf, Emir Gema Surya, GM Corporate Reputations and Corporate Event dan Bowon Baskoro GM Network Service Innovation. (AN/E-4)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri yuliani
Berita Lainnya

Bisnis

Wisata
Kuliner