Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie Hadiri Diskusi dengan Kesukupan Bandung

Naviandri
08/11/2024 21:39
Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie Hadiri Diskusi dengan Kesukupan Bandung
Pasangan Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie berdiskusi soal nasib pendidikan di Jawa Barat bersama komunitas warga dan mahasiswa Katolik di Keuskupan Bandung.(MI/NAVIANDRI)

PASANGAN Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat nomor urut 3 Ahmad Syaikhu dan Ilham Habibie menghadiri diskusi terkait pendidikan di Bumi Silih Asih Keuskupan Bandung.  

Diskusi ini dihadiri oleh Romo Aloisius dari Komisi Kerasulan Awam Keuskupan Bandung; Erlan Belau, Ketua Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Bandung, serta puluhan pemuda-pemudi Katolik, pada Jumat (8/11).

Ahmad Syaikhu dan Ilham Habibie, yang dikenal dengan pasangan ASIH, terlibat dalam diskusi mengenai tantangan dan harapan pendidikan di Jabar.

Syaikhu menekankan pentingnya penanaman nilai-nilai moral dan budi pekerti pada anak-anak serta perlindungan bagi guru dalam menjalankan tugas ini.

“Tadi banyak masukan terkait penanaman budi pekerti, adab dan moral pada anak-anak, serta perlindungan terhadap para guru dalam usaha menanamkan nilai-nilai moral,” papar Presiden PKS ini.

Menurut dia, ini perlu dilakukan dalam upaya membenahi pendidikan ke
depan yang lebih baik. Jangan sampai justru guru yang ingin menanamkan pendidikan moral justru dipermasalahkan secara hukum, seperti yang akhir-akhir ini ramai terjadi.

“Jadi, perlu hadirnya pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam upaya melindungi insan Pendidikan,” tutur Syaikhu.

Ilham Habibie juga mencatat antusiasme peserta diskusi yang memberikan usulan untuk memasukkan kembali pelajaran budi pekerti dalam kurikulum
sekolah.

“Murid-murid kita saat ini kekurangan nilai budi pekerti, sehingga usulan untuk mengembalikan pelajaran ini dalam kurikulum sangat penting. Diskusi tadi sangat produktif dan memberikan masukan berharga untuk masa depan,” tuturnya.

Sebelumnya putra sulung Presiden ke-3 BJ Habibie ini, bertemu dengan perwakilan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan aktivis muda. Pertemuan ini menjadi kesempatan bagi mahasiswa untuk menyampaikan aspirasi serta membahas berbagai tantangan yang dihadapi oleh Gen Z di Jabar.

Ilham Habibie menekankan pentingnya memperkuat identitas kebangsaan di era digital. Saat ini perlu memadukan nilai imtaq dan iptek dalam
kepemimpinan agar dapat membimbing Gen Z menghadapi tantangan ini.

Dia juga menyoroti tantangan lapangan kerja bagi Gen Z, dengan hanya sekitar 25-30% yang memperoleh pekerjaan tetap.

“Ini berkaitan dengan deindustrialisasi yang sedang terjadi. Kita perlu membantu Gen Z agar mendapatkan pekerjaan yang layak dan mendorong kebangkitan industri di Jabar guna memperkuat lapangan kerja,” ucap Ilham.

Pada akhir acara, para mahasiswa menyerahkan spanduk yang berisi harapan kepada Ilham. Harapan-harapan tertulis meliputi aspirasi agar suara mahasiswa terus didengarkan, hingga pesan agar seluruh masyarakat memiliki kesempatan yang sama untuk merdeka dan sejahtera.

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng
Berita Lainnya

Bisnis

Wisata
Kuliner