Headline

Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.

Fokus

Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.

Harga Beras Premium di Tasikmalaya belum Turun

Kristiadi
26/3/2024 19:12
Harga Beras Premium di Tasikmalaya belum Turun
Pedagang beras di Tasikmalaya tengah melayani pembeli(MI/KRISTIADI)

HARGA beras premium di sejumlah pasar tradisional di wilayah Tasikmalaya masih belum turun. Di tingkat pedagang, harganya mencapai Rp16 ribu-Rp17 ribu perkilogram.

Masih tingginya harga beras karena ketersediaan gabah kering giling (GKG) dan gabah kering punggut (GKP) di tingkat petani mengalami kekosongan.

Dadang, pedagang beras di Pasar Pancasila, Cikurubuk, mengatakan, harga beras premium sejak beberapa bulan terakhir bertahan tinggi. Sementara beras medium di pasaran menghilang.

Baca juga : Di Tasikmalaya, 3 Ton Beras Ludes dalam Operasi Pasar Murah

"Pasokan beras memang sangat susah. Para pedagang berupaya mencari ke wilayah Tasikmalaya, Majalengka, Cirebon, Indramayu dan Semarang, Jawa Tengah tapi harga masih tinggi. Beras yang paling banyak dikirim dari luar daerah, karena wilayah Garut, Ciamis, Kota Tasikmalaya, Sumedang, Pangandaran belum ada yang panen," katanya, Selasa (26/3).

Ia mengatakan, harga beras sudah lama merangkak naik dan yang paling tinggi terjadi pada beras premium Singaparna seharga Rp17 ribu per kg, kualitas sedang Rp16 ribu perkg, dan beras Thailand Rp15 ribu.

"Kenaikan harga beras di pasaran membuat para pedagang mengalami kerugian karena penjualan menurun mencapai 50%. Dengan harga tinggi, warga yang biasa membeli 10 kg turun menjadi 5 kg," tandasnya.

Sementara itu, Ketua Gerakan Petani Mandiri Indonesia (GPMI) Jawa Barat, Yuyun Suyud, mengatakan, harga beras premium sejumlah pasar tradisional belum mengalami penurunan. Tingginya harga akibat harga gabah kering giling tetap tinggi. Petani di berbagai daerah baru melakukan tanam pada Februari dan Maret.

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng
Berita Lainnya

Bisnis

Wisata
Kuliner