Headline
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.
MASJID Agung Syekh Baing Yusuf yang berada di Komplek Pemerintah Kabupaten Purwakarta, merupakan salah satu masjid yang menjadi saksi sejarah perkembangan Agama Islam. Masjid yang dibangun pada tahun 1826 telah beberapa kali mengalami pemugaran.
Masjid Agung Syekh Baing Yusup menjadi bukti sejarah perkembangan Islam di Purwakarta. Meski telah mengalami beberapa kali pemugaran, namun ciri khasnya yaitu dua menara kembarnya serta sejumlah tiang penyangga dan ornamen yang berada di dalam masjid masih dipertahankan.
Masjid Agung yang terletak di tengah jantung kota Purwakarta itu didirikan oleh Syekh Baing Yusuf yang merupakan keturunan ke 24 dari Raja Pajajaran, yaitu Prabu Siliwangi. Awalnya Masjid ini berbentuk menyerupai sebuah padepokan bergaya Khas Jawa Barat.
Baca juga : Masjid Lautze 2, Terus Berkembang di Tengah Kota Bandung
Syekh Baing Yusuf menyebarkan agama Islam di Purwakarta diawali dari
Masjid Agung. Beliau menyebarkan Islam secara lisan kepada warga. Yang
menjadi sasaran pertamanya adalah kelompok Badega di wilayah Kutawaringin yang masih memeluk agama Hindu.
Syekh Baing Yusuf wafat pada 1854 Masehi dan dimakamkan di belakang Masjid Agung. Selain menjadi tempat pemakaman Syekh Baing Yusuf, di belakang Masjid Agung ini juga terdapat sejumlah makam dari para Bupati Purwakarta dan Karawang.
Makam Syekh Baing Yusuf selalu ramai dikunjungi para peziarah yang datang dari berbagai kota, baik Jawa Barat sendiri maupun dari luar Pulau Jawa. Syekh Baing Yusuf sendiri merupakan guru dari Syekh Nawawi Al Bantani yang menjadi Iman besar di Masjidil Haram.
Baca juga : Buka Puasa Unik Ditemani Meriam di Lebak Banten
Menurut Keterangan Iing Solihin, salah seorang pengurus Masjid Syekh Baing Yusuf, Syekh Yusuf adalah putra Bupati Bogor. Dia dilahirkan pada 1709.
Di usia 7 tahun, dia sudah fasih bahasa Arab dan tahfid Qur'an. Di usia 13 tahun, dia ke Mekah. Selama 11 tahun tinggal di Mekah lalu pulang ke Indonesia sekitar usia 24 tahun.
"Daerah ini dulu belum jadi Kabupaten Purwakarta, tetapi masih Karawang. Ayahnya Syekh Baing Yusuf merupakan dalem Karawang. Kemudian Syekh Yusuf ikut ke sini dan membuka mesjid di sini, belum Purwakarta. Beliau mengajak untuk membawa Badega Galuh Pakuan yang tertinggal di Sindangkasih untuk ke mesjid bersembahyang masuk islam," kata Iing Solihin, Minggu (17/3).
Selain bangunan masjid, peninggalan Syekh Baing Yusuf yang ditemukan di komplek Masjid adalah sebuah pedang yang biasa dibawa saat berdakwah dan menjadi pegangan saat Khutbah Jumat.
Di bulan Ramadan, Masjid Agung Baing Yusuf digunakan para jamaah untuk
tadarus serta menjadi tempat warga ngabuburit menunggu waktu berbuka
puasa.
Dinas ESDM Jabar telah melaporkan belasan tambang ilegal tersebut kepada aparat penegak hukum untuk ditindaklanjuti.
Modus pesta gay ini adalah family gathering. Penyelenggara juga menyebarkan undangan melalui media sosial dengan biaya pendaftaran Rp200 per orang.
Dari rencana semula 133 aset, berhasil disita 161 aset yang dimiliki oleh 125 wajib pajak (WP) dengan total tunggakan sebesar Rp411.365.142.531.
Mahasiswa diharapkan dapat menjunjung tinggi almamater serta mampu melaksanakan janji yang telah diucapkan.
Kapolsek Megamendung, AKP Yulita Heriyanti mengatakan bahwa pesta gay tersebut berkedok family gathering. Hal itu diduga untuk mengelabui warga dan petugas.
Di Kota Bandung saat ini terdapat 350 satuan pendidikan negeri, terdiri dari 5 TK Negeri, 270 SD Negeri dan 75 SMP Negeri.
Kajian risiko dan pemetaan potensi bencana di tiga desa rawan bencana merupakan bagian implementasi program SCR yang mengusung pendekatan partisipatif berbasis komunitas.
Pengaruh cuaca yang tidak menentu berdampak pada berbagai penyakit yang menyerang semua umur.
Sebagai destinasi terbaru di tengah kota, The Grand Central memadukan olahraga lifestyle, kuliner, dan komunitas kreatif dalam satu kawasan.
Kasat Reskrim Polres Bogor, AKP Teguh Kumara mengungkapkan, pihaknya menemukan alat kontrasepsi saat penggerebekan pesta gay pada Minggu (22/6)
Menurutnya, penggerebekan pesta gay itu dilakukan pada Minggu (22/6) sekira pukul 00:30 WIB atas laporan warga setempat yang curiga dengan kegitan tersebut.
Pesta gay tersebut dilakukan disebuah vila mewah di kawasan Desa Megamendung, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Kapolsek Megamendung, AKP Yulita Heriyati mengatakan, penggerebekan tersebut dilakukan sekira pukul 00:30 WIB setelah pihaknya mendapat laporan dari warga setempat.
Penghargaan prestisius ini diserahkan langsung oleh Direktur Utama Perum Bulog Novi Helmy Prasetya, dalam acara syukuran “58 Tahun Mengantarkan Kebaikan”,
Penggeledahan berlangsung tertutup. Setelah beberapa jam menggeledah, petugas membawa berbagai dokumen.
Para siswa ini akan menjalani pendidikan karakter selama 10 hari ke depan.
Polisi menemukan barang bukti berupa ganja seberat 685 gram dari tangan tersangka.
Untuk penyerapan gabah saat ini mencapai 200 hingga 300 ton per hari. Penyerapan ini lebih sedikit dibandingkan bulan-bulan sebelumnya
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved