Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

KPU Jawa Barat Terus Perbaiki Fasilitas bagi Pemilih Disabilitas

Depi Gunawan
17/12/2023 20:21
KPU Jawa Barat Terus Perbaiki Fasilitas bagi Pemilih Disabilitas
Sosialisasi pemilu oleh KPU Jawa Barat untuk penyandang disabilitas di Cimahi(MI/DEPI GUNAWAN)

LAYANAN khusus bagi pemilih disabilitas saat pemungutan suara pada 14
Februari 2024 masih perlu perbaikan. Dengan pelayanan yang maksimal,
diharapkan mereka memiliki kesempatan yang sama untuk ikut merasakan pesta demokrasi.

Hal itu terungkap saat Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jabar melaksanakan
sosialisasi Pendidikan Pemilu 2024 Segmen Pemilih Disabilitas di SLBN-A
Citeureup, Kota Cimahi.

"Tadi kami banyak menerima masukan dari kalangan disabilitas yang
mengeluhkan terkait kendala akses menuju tempat pemungutan suara (TPS).
Kadang-kadang para KPPS ini kurang memperhatikan mereka," kata Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, dan Partisipasi Masyarakat, KPU Jabar, Hedi Ardia, Minggu (17/12).

Selain pelayanan, dia menyebutkan, penyandang disabilitas juga menyampaikan masukan terkait surat pindah memilih yang memungkinkan bisa dibuat secara online.

"Misalkan ada warga Garut ingin mencoblos di Cimahi, kan bisa. Tapi dengan syarat pemilihnya sendiri datang ke PPS. Makanya mereka mengusulkan supaya bisa dibuat secara daring karena mereka kesulitan kalau harus melakukan mobilitas," ujarnya.

Hedi mengungkapkan, jumlah daftar pemilih tetap (DPT) dari kalangan
disabilitas mencapai 146.751 orang dari total 35.714.901 pemilih di seluruh Jabar.  Jumlah pemilih disabilitas di Jabar relatif kecil, namun nilai suaranya tetap sama dengan warga yang memiliki hak pilih pada umumnya.

"Jadi bukan persoalan kuantitas tapi perlakuan yang sama harus diberikan oleh kami sebagai penyelenggara pemilu. Tadi juga diterima masukan terkait simulasi pemungutan suara yang menjadi perhatian kami," tuturnya.

Pada sosialisasi itu, Hedi merasa bangga kepada peserta yang hadir karena mereka antusias dan memiliki pengetahuan tinggi tentang pemilu daripada kalangan mahasiswa yang notabenenya merupakan kalangan intelektual.

"Justru mahasiswa kalah. Kalau saya sosialisasi di kampus-kampus, saya
tanya berapa jumlah peserta pemilu, kapan pemilu, mereka gak tahu. Tapi
para disabilitas ini tahu," ungkapnya. (SG)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng
Berita Lainnya

Bisnis

Wisata
Kuliner