Headline

Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.

Fokus

Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.

Posyandu di Kota Tasikmalaya Bekerja tanpa Dukungan Dana

Kristiadi
19/11/2023 20:43
Posyandu di Kota Tasikmalaya Bekerja tanpa Dukungan Dana
Kader Posyandu di Tasikmalaya mendatangi rumah warga(MI/KRISTIADI)

PEMERINTAH Kota Tasikmalaya terus berupaya menekan angka tengkes di wilayahnya. Mereka melibatkan aparatur sipil negara dalam program bapak asuh yang dinamakan One ASN One Anak Stunting.

Di lapangan, upaya itu diperkuat posyandu. Para kader posyandu, tidak hanya menunggu di posyandu, tapi juga melakukan kunjungan ke rumah-rumah anak yang berkategori mengalami tengkes.

Ketua Posyandu Lembayung, di Kampung Silih Asih, Kelurahan Sukanagara, Kecamatan Purbaratu, Cicih Kurniasih mengakui kasus tengkes sangat terbantu dengan program bapak asuh oleh ASN. Mereka memberikan makanan tambahan pada anak yang menderita tengkes.

"Pemberian makanan bagi anak berupa telur 1 kilogram, biskuit 2 bungkus, susu dan daging, dilakukan satu bulan sekali," kata Cicih, Minggu (19/11).

Sementara itu, kader Posyandu tetap menjalankan tugasnya dengan memberikan penyuluhan kepada keluarga, ibu yang tengah hamil maupun ibu yang sudah melahirkan bayi. Mereka diminta memberikan ASI selama 6 bulan.

"Kami sebagai kader Posyandu tetap berusaha maksimal dan berjuang agar anak-anak bisa tumbuh kembang dengan baik. Dulu, sebelum covid-19, ada dana dari pemerintah provinsi untuk poyandu sebesar Rp1.750.000 per bulan. Tapi sudah dua tahun ini hilang," tambah Cicuh.

Karena itu, posyandu di wilayah ini tidak memiliki anggaran, termasuk  untuk pemberian makan tambahan bagi anak-anak. Mereka hanya mendapat sumbangan seiklasnya dari warga untuk membeli biskuit, bubur kacang dan telur, sekali dalam satu bulan.

Para kader, lanjutnya, juga bekerja tanpa bayaran. Mereka tetap aktif memberikan penyuluhan dengan ikhlas.

Sementara itu, Lurah Sukanagara Hendri Junaedi mengakui para kader posyandu yang terjun langsung ke rumah anak penderita tengkes bekerja secara sukarela. Mereka bergotong royong tanpa ada bayaran. (SG)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng
Berita Lainnya

Bisnis

Wisata
Kuliner