Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Petani Cabai di Tasikmalaya Merugi karena Kekeringan

Kristiadi
02/11/2023 19:24
Petani Cabai di Tasikmalaya Merugi karena Kekeringan
Petani tengah merawat tanaman cabai(MI/BAGUS SURYO)

KEMARAU panjang menyebabkan produksi cabai di sejumlah daerah merosot. Akibatnya, harga cabai di pasar pun melonjak.

Di Tasikmalaya, harga cabai rawit merah mengalami kenaikan tertinggi dengan harga Rp80 ribu per kilogram. "Produktivitas cabai merosot akibat kemarau, sehingga harganya terus melonjak," kata pedagang di Pasar Cikurubuk, Tatang, 40.

Saat ini, harga cabai rawit domba mencapai Rp80 ribu dari harga normal Rp35 ribu per kilogram. Sementara cabai merah keriting Rp50 ribu-Rp60 ribu dari harga normal Rp30 ribu per kilogram.

Kenaikan juga diikuti cabai rawit hijau yang semula dijual Rp30 ribu naik Rp 60 ribu dan cabai merah TW dari harga normal Rp45 ribu naik Rp70 ribu.

Sementara itu, pemilik lahan cabai rawit, Dodi, warga Kecamatan Taraju mengatakan, kekeringan yang terjadi sekarang ini membuat banyak petani cabai mengalami kerugian sangat besar karena tidak ada suplai air.
Hasil produksi cabai secara drastis menurun.

Dodi menaman cabai di lahan seluas 45 hektare. Diperkirakan dia bisa memanen 5 ton.

Namun, kekeringan membuat hasil panen tidak bisa diperkirakan. Karena kurang air, cabai yang masih muda terpaksa sudah dipanen.

"Kami berharap hujan segera turun. Pada musim kemarau, cabai menjadi layu dan banyak mengalami kekeringan," tandasnya. (SG)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng
Berita Lainnya

Bisnis

Wisata
Kuliner