Headline
Istana minta Polri jaga situasi kondusif.
KOMISI Pemberantasan Korupsi kemarin menahan dua tersangka lagi kasus dugaan penyuapan izin ekspor benih bening lobster atau benur di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
Selaku penyelenggara negara, sambung Laode, sudah sepatutnya berhati-hati dan menaati aturan dalam bertindak.
"ICW mempertanyakan kenapa aktor selevel menteri dapat ditangkap KPK sedangkan Harun Masiku tidak," kata peneliti ICW Kurnia Ramadhana, Kamis (26/11).
KPK mengindikasikan dugaan suap perizinan ekspor benur kepada Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo kemungkinan melibatkan banyak perusahaan eksportir.
Selain Andreau Pribadi Misanta, tersangka lain Amiril Mukminin juga menyerahkan diri ke KPK pada Kamis (26/11) siang. Kedua tersangka kemudian menjalani pemeriksaan intensif.
"Sebelum dilakukan penahanan, tersangka EP dan kawan-kawan telah dilakukan prosedur pemeriksaan kesehatan menyeluruh," ucap Ali.
Ada temuan rekening senilai Rp9,8 miliar yang diduga berasal dari perusahaan-perusahaan eksportir benur.
"Hasil pemeriksaan tes covid-19 dari tersangka EP dan kawan-kawan dinyatakan negatif sehingga dilanjutkan dengan proses isolasi mandiri selama 14 hari terlebih dahulu."
Dalam postingan terakhir Edhy di akun @edhy.prabowo yang dipantau Media Indonesia, terlihat unggahan kegiatan kerja Edhy di Amerika Serikat, tepatnya di Hawaii.
"Alasannya, sederhana saja, Edhy Prabowo merupakan anak emasnya Menteri Pertahanan sekaligus Ketua Partai Gerindra Prabowo Subianto. Bahkan tangan kanannya."
"Tidak tertutup kemungkinan pengembangan selanjutnya pada tahapan selanjutnya bisa saja ada penambahan."
"Para tersangka dilakukan penahanan di Rutan KPK Gedung Merah Putih selama 20 hari terhitung sejak 25 November sampai dengan 14 Desember."
"Dipergunakan untuk belanja barang mewah oleh EP (Edhy Prabowo) dan IRW (istri Edhy) di Honolulu pada 21-23 November 2020 sekitar Rp750 juta."
Penangkapan Edhy bermula saat KPK mengendus adanya transaksi belanja barang mewah oleh Edhy dan istrinya saat kunjungan kerja di Honolulu, Hawaii, Amerika Serikat.
PEMERINTAH menyatakan menghormati proses hukum terhadap salah satu pejabat negara yang saat ini tengah berjalan di Komisi Pemberantasan Korupsi.
KPK mendapatkan apresiasi setelah melakukan operasi tangkap tangan terhadap Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo.
"Saya meminta maaf kepada Bapak Presiden. Saya telah menghianati kepercayaan beliau. Juga meminta maaf kepada Pak Prabowo Subianto."
"Saya mohon diri untuk tidak lagi menjabat sebagai menteri. Saya yakin prosesnya sedang berjalan," kata Edhy
KOMISI Pemberantasan Korupsi (KPK) mencecar enam saksi terkait dengan proses dan mekanisme pengajuan dana bantuan provinsi (banprov) untuk Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
ICW mengapresiasi tim penindakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang berhasil melakukan penangkapan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo
Media Indonesia berusaha menghadirkan foto-foto eksclusive sehingga pembaca dapat melihat kejadian aktual dengan lebih baik
LOAD MORECopyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved