KAI dan Baitulmaal Muamalat Dorong UMKM di Bandung Naik Kelas

Sugeng Sumariyadi
04/8/2025 13:11
KAI dan Baitulmaal Muamalat Dorong UMKM di Bandung Naik Kelas
Vice President of CSR PT KAI, Sandra Pridaswara dan Direktur Penghimpunan Jaringan Penyaluran Baitulmaal Muamalat, Betsy E Jiesral, berbincang dengan pelaku UMKM(MI/SUMARIYADI)

UPAYA mendorong UMKM naik kelas terus dilakukan berbagai pihak. Di Kota Bandung, PT Kereta Api Indonesia berkolaborasi dengan Baitulmaal Muamalat Jawa Barat merangkul 100 UMKM di Kecamatan Kiaracondong dan Kecamatan Batununggal.

Sebagai langkah awal, kedua lembaga menggelar Program Sertifikasi Bisnis. Dengan mengikuti program, pelaku UMKM dibina untuk mendapatkan tiga sertifikat, yakni Nomor Induk Berusaha (NIB), sertifikat izin pangan industri rumah tangga (PIRT), dan Sertifikasi Halal.

"Program ini digelar selama 6 bulan, mulai dari sosialisasi dan edukasi, pendampingan teknis dan administrasi hingga penerbitan sertifikat," ungkap Vice President of Corporate Social Responsibility PT KAI, Sandra Pridaswara, di kantor Kelurahan Kebonwaru, saat membuka program, Senin (4/8).

Menurut dia, tujuan jangka panjang melalui penerbitan sertifikat yaitu meluasnya akses pasar, baik offline maupun online/e-commerce. Selain itu juga untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat dan memenuhi standar keamanan, kebersihan dan kualitas.

PT KAI, lanjutnya, saat ini memiliki 650 UMKM binaan, 250 UMKM di antaranya berada di Jawa Barat. Bentuk pembinaan yang dilakukan mulai dari pelatihan yang dibutuhkan untuk menunjang bisnis, bantuan sertifikasi, permodalan dan pembukaan pasar.

"Untuk permodalan, kami sudah bekerja sama dengan BRI. Kami menyediakan pinjaman UMKM dengan bunga lebih rendah dari KUR," papar Sandra.

Sementara upaya membuka pasar untuk UMKM, lanjut dia, dilakukan PT KAI dengan mengikutsertakan mereka dalam banyak pameran, di dalam dan luar negeri. "Kami juga menyediakan lokasi bagi UMKM mengikuti bazar yang digelar di stasiun-stasiun."


Bisa ekspor


Pada kesempatan itu, Direktur Penghimpunan Jaringan Penyaluran Baitulmaal Muamalat, Betsy E Jiesral menambahkan, pihaknya mendukung program sertifikasi ini dengan harapan UMKM di dua kecamatan di Kota Bandung ini bisa naik kelas.

"Tidak hanya memperkuat pasar lokal dan nasional, tapi mereka bisa ekspor dan eksis di tingkat global. Tentu saja, sertifikasi dibutuhkan sebagai dasarnya," paparnya.

Dia yakin, sertifikasi sangat bermanfaat. Mulai dari adanya legalitas UMKM, sehingga dapat membuka akses pasar yang lebih luas.

Dengan sertifikasi, kepercayaan konsumen akan semakin tinggi, tidak hanya di tingkat lokal, tapi juga global. "Sertifikati membuat UMKM memiliki standar kualitas, sehingga masyarakat percaya dan pasar UMKM pun semakin luas."

Baitulmaal Muamalat sudah melakukan pembinaan UMKM sejak berdiri pada 2000. Bentuknya, mulai dari pemberian modal, pelatihan marketing, pelatihan produksi, packaging, digitalisasi hingga sertifikasi.

Tahun ini, mereka membantu 123 UMKM mendapatkan sertifikasi halal dan perizinan terkait.

"Tahun ini, ada 186 penerima manfaat, yang tersebar di 7 provinsi. Ada 14 program yang digelar, di antaranya Sahabat UMKM Indonesia dan Bangun Desa Unggul," tandasnya.

Sementara itu, Nita Rosita, pelaku UMKM di Kebonwaru menyatakan program sertifikasi sangat membantu UMKM. Dengan mengikuti program ini, mereka berharap bisa mengembangkan usaha, bahkan bisa ekspor ke luar negeri.

"Kami ingin produk kami bisa terus berkembang, dan diterima masyarakat luas. Kami berharap bisa mengembangkan usaha lebih besar, sehingga bisa membuka lowongan pekerjaan untuk masyarakat sekitar," tambahnya.

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng
Berita Lainnya

Bisnis

Wisata
Kuliner