Headline
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
SIANG itu, langit di atas Alun-alun Oto Iskandar Dinata tampak biasa saja. Tapi tak ada yang menyangka bahwa ribuan langkah warga yang menuju Pendopo Garut akan berujung pada isak tangis, jeritan, dan duka. Di antara tawa riuh menyambut pesta pernikahan megah, tiga nyawa melayang, puluhan lainnya terkapar pingsan, terluka, bahkan terinjak.
Pesta syukuran pernikahan Wakil Bupati Garut Luthfianisa Putri Karlina, putri dari Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto, dan Maula Akbar Mulyadi Putra, anak Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, mengundang antusiasme luar biasa.
Warga dari berbagai pelosok Garut bahkan mulai berdatangan sejak pagi, berharap bisa ikut merasakan berkah dari hajatan pejabat: nasi kotak berisi ayam dan sayur, yang dibagikan secara cuma-cuma. Tapi harapan berubah jadi kepanikan.
Gerbang setinggi empat meter yang menjadi satu-satunya akses masuk ke Pendopo berubah menjadi titik sesak yang mematikan. Sistem buka-tutup yang dijaga aparat tak mampu menahan derasnya arus manusia. Warga saling dorong, saling tindih, dan sebagian tak sempat menyelamatkan diri.
“Pintu gerbang pendopo yang dijaga oleh anggota Satpol PP, Polisi hanya dilakukan tutup buka, tidak membukanya secara lebar, membuat warga saling berdesakan, saling dorong. Banyak anak, ibu yang membawa anak terjepit pintu besi gerbang, mereka jatuh,” tutur Lela Mailia, 43, warga Bayongbong, Selasa (22/7).
Kisah pilu datang dari Vania Aprilia, bocah 8 tahun yang ikut antre tanpa sepengetahuan orangtuanya. Anak yang tinggal tidak jauh dari area alun-alun itu memang diketahui kerap bermain di luar pendopo. Ia pun tak sempat melihat nasi kotak yang diimpikannya.
Vania terhimpit di antara gelombang massa yang panik, dan tak bisa diselamatkan. Di sampingnya, Dewi Jubaedah, 61, seorang ibu asal Jakarta Utara, juga meregang nyawa. Selain itu, seorang anggota kepolisian, Bripka Cecep Saeful Bahri, 39, yang sedang menjalankan tugas pengamanan, gugur saat mencoba mengendalikan situasi.
“Tragedi maut yang terjadi lantaran pintu gerbang pendopo dilakukan buka tutup, dan warga yang masuk langsung berburu sisa makanan gratis hingga membuat mereka saling berdesakan. Banyak orang pingsan, jatuh, terinjak serta terjepit pintu gerbang besi,” kisah Nunung, 55, warga Tarogong Kaler yang menyaksikan langsung kericuhan dari kejauhan.
Sebelum kejadian, pemerintah telah mengantisipasi dengan menyiagakan ambulans. Tapi kecepatan peristiwa membuat banyak korban terlambat tertangani. Kepala Dinas Kesehatan Garut, Leli Yuliani, mengungkapkan bahwa puluhan orang menjadi korban karena terjatuh, terhimpit, dan saling dorong. Ada yang mengalami keretakan, bahkan harus dirontgen dan USG.
Dari data sementara, setidaknya 30 orang luka-luka dengan perinciannya, 20 dewasa dan 10 anak-anak, mayoritas berusia 30 hingga 60 tahun.
Duka paling dalam juga menyelimuti institusi kepolisian. Bripka Cecep, yang gugur dalam tugas, mendapat penghormatan terakhir dari negara.
“Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah memberikan kenaikan pangkat luar biasa Anumerta kepada Alm Bripka Cecep Saeful Bahri menjadi Aipda Anumerta ebagai bentuk penghormatan, apresiasi atas dedikasi dan pengorbanan almarhum dalam menjalankan tugasnya,” jelas Kapolres Garut, AKB Yugi Bayu Hendarto.
Hari itu, hajatan yang dimaksudkan sebagai pesta rakyat, justru menjadi catatan kelam dalam sejarah kota kecil ini. Di balik gemerlap dekorasi dan iringan doa pernikahan, ada luka yang tak mudah disembuhkan bagi keluarga korban, bagi warga yang menyaksikan, dan bagi semua yang bertanya-tanya: mungkinkah tragedi ini bisa dicegah? (AD/E-4)
Aksi itu merupakan respon dari kejahatan genosida yang semakin gencar dilakukan oleh zionis Israel.
MAHASISWA Program Studi (Prodi) Teknik Logistik Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Nai’la Nursyifa, berhasil mengembangkan pendekatan pembelajaran inovatif.
Penambahan itu membuat jumlah ODHA mencapai 1.456 orang, dengan angka kematian 256 orang.
Kondisi cuaca akhir-akhir ini terus berubah-ubah. Dari sisi kesehatan, ini rentan memicu berbagai penyakit.
Serangan hama tikus musim tanam ini luar biasa. Petani sudah melakukan beragam cara untuk membasmi tikus, tapi serangannya justru semakin masif
Sumedang telah melaksanakan delapan aksi konvergensi selama 2024 untuk menekan angka stunting.
Wakil Wali Kota Bandung, Erwin mengapresiasi kolaborasi berbagai pihak dalam penyelenggaraan CKG ini
Melemahnya daya beli masyarakat menyebabkan penjual beras menurun hingga 50%.
Sekolah Rakyat memadukan beragam program yang menjadi prioritas Presiden Prabowo Subianto.
Kedua perusahaan sepakat menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) terkait pemanfaatan bangunan milik PT Pos Indonesia.
Dari Pemkab Bogor, penandatanganan dilakukan langsung oleh Bupati Bogor Rudy Susmanto dan dari Provinsi Jabar oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi atau KDM (Kang Dedi Mulyadi).
Selain untuk menekan inflasi dan stabilisasi harga, pasar murah juga merupakan rangkaian kegiatan Hari Lahir ke-80 Kejaksaan.
Peralatan penanggulangan bencana masih terus disiapkan.
SPSI menilai langkah ini bisa menghilangkan disparitas upah di wilayah Jawa Barat
Demi kelancaran dan ketertiban selama acara, pihak kepolisian akan memberlakukan rekayasa lalu lintas di sepanjang rute karnaval.
Pemkab Cirebon telah menetapkan bahwa luas lahan sawah padi yang harus dilindungi mencapai 44 ribu hektare.
Saat ini ada tren beberapa keluarga rentan menjadi pendorong untuk korupsi.
. Salah satu upaya pencegahan dan menekan angka kasus stunting dengan dilakukan pemeriksaan kesehatan rutin terhadap balita.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved