Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
KOMISI Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mendorong kepolisian mengecek pengabaian hak anak di olah tempat kejadian perkara (TKP) dalam insiden pesta rakyat pernikahan anak Dedi Mulyadi, Gubernur Jawa Barat.
"Pengabaian hal ini yang perlu diperhatikan kepolisian saat mengolah TKP. Mungkinkah pengabaian hal tersebut bisa menjadi pijakan awal dalam mengungkap peristiwa," kata Wakil Ketua KPAI, Jasra Putra dalam keterangannya, Minggu (20/7).
Jasra menilai, lantangnya suara perlindungan anak oleh Pemerintah daerah Jawa Barat, tidak selantang di kasus meninggalnya seorang anak di tengah perayaan pernikahan putra Dedi Mulyadi dan putri dari Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto.
Kejadian itu dipicu gelaran pesta rakyat dengan agenda makan gratis dalam pernikahan tersebut di gedung Pendopo, Jumat (18/7) lalu. Acara itu berlangsung ricuh dan mengakibatkan tiga orang meninggal dunia dan sekitar 27 orang luka-luka.
"KPAI mendorong dalam situasi apapun, keberpihakan kepada kelompok rentan, harus menjadi pertimbangan utama. Terutama anak, lansia, ibu hamil, disabilitas, orang sakit," ujarnya.
Menurutnya, insiden ini menjadi menjadi ujian bagi Pemprov Jabar untuk lebih berani lagi bicara perlindungan anak.
Ia pun juga menyayangkan kesiapan pihak penyelenggara dalam acara pesta rakyat tersebut. Seringkali godaan panitia dalam mengukur kesuksesan sebuah acara, dihitung dari massa yang datang.
Namun, kata Jasra, kesuksesan itu berpotensi menjadi keterlenaan dalam pengawasan kondisi di lapangan yang sewaktu waktu sangat membahayakan.
Padahal, lanjutnya, pihak penyelenggara sebenarnya sudah tahu akan kedatangan massa yang besar. Namun gegap gempita acara tidak diantisipasi, terutama dengan hadirnya kelompok rentan seperti anak-anak dan lansia.
"Ruh Jawa Barat sebagai kota pelindung anak harus disegarkan kembali. Setiap jajaran di Jawa Barat harus merasa setiap anak Jawa Barat adalah anak anak kita, termasuk korban," tuturnya. (H-4)
TOTAL jumlah warga yang menjadi korban insiden pesta pernikahan anak Dedi Mulyadi, Gubernur Jawa Barat (Jabar) di Kabupaten Garut mencapai 30 orang
Kunjungan dilakukan sebagai bentuk kepedulian dan empati Kepolisian terhadap korban pingsan dan luka ringan.
Kepala Dinas Kesehatan Garut, Leli Yuliani mengatakan, pesta rakyat syukuran makan gratis pernikahan ada penambahan korban dan tercatat 30 orang.
Kapolda Jabar menekankan pentingnya evaluasi menyeluruh terutama terhadap pengamanan kegiatan berskala besar, agar kejadian serupa tidak terulang lagi di masa mendatang.
Polda Jabar tengah melakukan investigasi mendalam untuk mengetahui secara pasti kronologi serta kemungkinan adanya unsur kelalaian.
Pesta rakyat pernikahan yang dilakukan tidak ada pembagian makanan gratis tapi kemarin memberikan makanan kepada yang menunggu acara puncak di malam hari.
Bupati Garut Abdusy Syakur Amin mengatakan, pesta rakyat pernikahan anak Gubernur Dedy Mulyadi yang dilakukannya di Pendopo dan Alun-alun lapangan Oto Iskandar Dinata tidak dilanjutkan.
Acara pernikahan putri Gubernur Dedi Mulyadi menimbulkan korban jiwa akibat masyarakat berdesakan dalam acara pembangian makanan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved