Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Pesta rakyat makan gratis pernikahan Wakil Bupati Garut Luthfianisa Putri Karlina-Maula Akbar Mulyadi Putra, anak Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi di Kawasan Pendopo Alun-alun Lapang Oto Iskandar Dinata berakhir tragis. Kericuhan tersebut terjadi, Jumat (18/7) sekitar pukul 13.00 WIB menyebabkan 26 orang pingan, luka-luka termasuk 3 meninggal.
Kapolda Jabar Irjen Pol. Rudi Setiawan didampingi oleh Kapolres Garut, AKBP Yugi Bayu Hendarto membesuk sejumlah warga yang tengah mendapat perawatan di RSUD Dr Slamet Garut pasca kericuhan dalam pesta syukuran makan gratis pernikahan Wakil Bupati Garut-putra sulung Gubernur Jawa Barat. Kunjungan dilakukan sebagai bentuk kepedulian dan empati Kepolisian terhadap korban pingsan dan luka ringan.
"Kami turut prihatin atas kejadian ini dan hadir untuk menyampaikan empati serta memastikan seluruh korban mendapat perawatan yang layak dengan harapan mereka sembuh dan sehat kembali. Kami bersama Kapolres berbincang langsung dengan para pasien dan keluarga sembari memastikan kondisi kesehatan mereka ditangani dengan baik oleh pihak rumah sakit," katanya, Sabtu (19/7/2025).
Pesta rakyat makan gratis syukuran pernikahan Wakil Bupati (Wabup) Garut Luthfianisa Putri Karlina-Maula Akbar Mulyadi Putra, anak Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, membuat antusiasme masyarakat saling berdesakan dan saling dorong satu dengan yang lainnya hingga menyebabkan banyak warga terinjak-injak tepatnya berada di pintu masuk. Namun, petugas Satpol PP dan anggota Polisi berupaya menjaga tapi kewalahan menghadang masa semakin membludak.
Pembagian makan gratis yang dilakukan setelah solat Jumat tersebut, masyarakat tumpah dan menyebabkan tiga meninggal bernama Vania Aprilia 8 tahun, warga Kelurahan Sukamentri, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Dewi Jubaedah, 61, warga Kecamatan Sukawening dan anggota Polsek Karangpawitan Polres Garut Bripka Cecep Saeful Bahri, 39.
Sebelumnya, Kapolda Jabar Rudi Setiawan mengatakan, pihaknya memastikan proses evakuasi korban dan pendataan, serta penanganan pasca kejadian berjalan sesuai prosedur dan melakukan dialog dengan jajaran Polres Garut, panitia penyelenggara acara, serta perwakilan keluarga korban.
"Kami turut berduka cita yang mendalam atas musibah ini dan peninjauan dilakukan untuk memastikan bahwa segala bentuk penanganan terhadap korban termasuk penghormatan terakhir kepada anggota kami yang gugur dalam tugas, dilakukan secara layak," katanya.
Rudi mengatakan, menekankan pentingnya evaluasi menyeluruh terutama terhadap pengamanan kegiatan berskala besar, agar kejadian serupa tidak terulang lagi di masa mendatang dan memerintahkan jajarannya untuk mengusut tuntas potensi kelalaian atau faktor teknis memicu kericuhan dan menyebabkan korban jiwa. Akan tetapi, Kepolisian menginventarisasi kronologi kejadian secara rinci, termasuk mekanisme antrean pembagian makanan gratis yang memicu desakan warga.
"Proses pendataan dan pendampingan terhadap keluarga korban masih terus berlangsung khusus bagi keluarga Bripka Cecep Saeful Bahri, memastikan seluruh hak-hak sebagai anggota Polri yang gugur dalam tugas akan dipenuhi dan diberikan dengan penuh hormat. Pengecekan lokasi sebagai bentuk kehadiran negara dan juga kepolisian dalam menjamin transparansi, kepedulian terhadap korban, masyarakat sebagai bentuk komitmen kami hadir bertanggung jawab setiap kejadian melibatkan keselamatan publik," ujarnya. (H-1)
Kepala Dinas Kesehatan Garut, Leli Yuliani mengatakan, pesta rakyat syukuran makan gratis pernikahan ada penambahan korban dan tercatat 30 orang.
Keberadaan koperasi merah putih bukan tujuan akhir tapi bagaimana masyarakat bisa lebih sejahtera setelah pembentukan koperasi.
Korban hilang pada Sabtu (5/7) sekitar pukul 16.30 WIB di kawasan Pengkolan Mala, Desa Mancagahar, Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Garut.
SATUAN Reserse Kriminal Polres Garut berhasil mengungkap dan menangkap dua orang pelaku penggelapan kopi seberat 7.922 kg biji kopi kering senilai lebih dari Rp760 juta.
Peruri memperkenalkan pendekatan smart farming yang memungkinkan pemantauan kondisi lahan secara real-time.
Selain menyerahkan bantuan, Gubernur Jabar Dedi Mulyadi juga meminta kepada warga yang terdampak bencana pergerakan tanah agar tidak menempati lokasi tersebut.
PAKAR hukum dari Universitas Trisakti, Abdul Fickar Hadjar, berharap agar Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (RKUHAP) dapat mengakomodir kerugian korban tindak pidana.
Petugas terus berjaga dan memberikan bantuan sesuai kebutuhan para pengungsi.
Ia menjelaskan ketiga korban saat ini telah teridentifikasi berdasarkan hasil pemeriksaan sidik jari. Mereka adalah Sakira (44), Sanadi (47) dan Sunadi (31).
Kapolda juga meninjau lokasi kejadian di depan Puskesmas Bukit Surungan (Busur), tempat kecelakaan tunggal bus ALS terjadi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved