Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Bejat! Guru SD di Garut Cabuli 8 Muridnya, Korban Diimingi Uang Rp20 Ribu

Adi Kristiadi
29/7/2024 18:10
Bejat! Guru SD di Garut Cabuli 8 Muridnya, Korban Diimingi Uang Rp20 Ribu
Ilustrasi, polisi tangkap pelaku pencabulan terhadap muridnya di Garut(freepik)

SATUAN reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Garut berhasil menangkap seorang guru yang berstatus sebagai pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) berinisial OM (38) warga Kecamatan Peundeuy diduga telah melakukan perbuatan asusila. Perbuatan tersebut dilakukan kepada delapan muridnya di sekolah dasar (SD) Kecamatan Singajaya, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Kasat Reskrim Polres Garut, AKP Ari Rinaldo mengatakan, pihaknya mendapat laporan dari orang tua siswa yang mana anak-anak mereka telah dicabuli oleh gurunya sendiri dan laporan itu langsung ditindaklanjutinya. Namun, aksi dugaan pencabulan kepada anak didiknya itu dilakukannya di rumah gurunya berinisial OM sambil mengajar kursus komputer.

"Dugaan aksi pencabulan itu terjadi kepada 8 orang dan para korban kerap diberikan uang jajan sebesar Rp20 ribu agar tidak berbicara kepada orang lain. Akan tetapi, pelaku masih dilakukan pemeriksaan di Polres Garut termasuk adanya sejumlah saksi karena untuk saat ini baru ada 3 yang sedang ditangani dan semua korban masih di bawah umur," katanya, Senin (29/7/2024).

Baca juga : Bejat! Ayah di Simalungun Cabuli 2 Anak Kandungnya

Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya, Ato Rinanto mengatakan, pihaknya mendapat laporan dan korban pelecehan seksual dengan sodomi ini harus tuntas sehingga dibutuhkan peran dari keluarga dan masyarakat sekitar. Namun, bagi masyarakat diharapkan tidak malu-malu untuk membuka informasi terkait siapa saja korban tersebut.

"Kami akan kejar terus dan siapa korbannya, karena penyembuhan terhadap korban harus tuntas meski korban yang telah dicabulinya kerap diberikan uang jajan Rp20 ribu supaya korban tutup mulut dan tidak berbicara kepada orang lain. Akan tetapi, korban pencabulan ini kerapn melamun karena kondisinya lemah dan membuat orang tua khawatir terjadi sesuatu di sekolahnya," katanya.

Ia mengatakan, pihaknya setelah mengajak komunikasi akhirnya korban bercerita seluruh perilaku oknum guru yang mana melakukan perbuatannya dan memang awalnya anak itu kondisinya lemah dan suka melamun, kurang fit hingga orang tua membawa anak tersebut ke dokter, karena mengeluh sakit. Namun saat dokter memeriksa ternyata anak mengalami gejala aneh.

"Saya tanya juga sakit apa, ya akhirnya cerita bahwa ada seseorang yang telah melakukan perbuatan bejat kepadanya setelah orang tua membawa anaknya ke dokter. Namun, kasus yang terjadi harus tuntas karena anak-anak ini sebagai generasi penerus banga dan KPAID akan berupaya melakukan penyembuhan bagi mereka," paparnya. (AD)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Reynaldi
Berita Lainnya

Bisnis

Wisata
Kuliner